Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Makassar Minta Maaf soal Isu Kalimat "Polisi Sampah"

Kompas.com - 19/10/2022, 22:24 WIB
Hendra Cipto,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Terkait isu kalimat "Polisi Sampah" yang kini menjadi polemik dan viral di berbagai media sosial, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto meminta maaf kepada institusi kepolisian.

Setelah viral dan menjadi polemik di masyarakat, Danny Pomanto pun langsung menemui Kepala Polrestabes Makassar, Kombes Polisi Budhi Haryanto di kantornya, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Ojol Day, Wali Kota Makassar Siapkan Sanksi bagi ASN yang Melanggar

Danny Pomanto pun langsung mengklarifikasi terkait isu "Polisi Sampah" tersebut. Namun dia membantah keras jika dirinya menyebut kalimat "Polisi Sampah" dalam rapat yang digelarnya untuk sebutan kelompok penertiban sampah yang hendak dibentuknya.

"Saya mengklarifikasi isu yang luar biasa kemarin tentang 'Polisi Sampah. Kedua saya sudah mengirim data tentang kondisi rapat kemarin, tidak ada satu kata pun dari mulut saya bicara tentang polisi sampah. Nanti rekamannya bisa dibuka, tidak ada masalah," bantahnya.

Danny Pomanto menjelaskan, jika memang waktu wartawan doorstop ada yang menanyakan ke saya. "Pak Wali, bagaimana polisi sampah ta," tanya orang tersebut.

Danny Pomanto mengaku sempat kaget dengan kata-kata itu dan mengulangi kalimat orang itu. "Polisi Sampah?," tanyanya berulang kepada wartawan.

"Jadi begini saya jawab, bahwa saya mau bikin di 153 kelurahan tidak lain dari penegakan dan ketertiban sampah supaya orang disiplin sampah," katanya.

Meski begitu, ujar Danny Pomanto, tetap meminta maaf kepada institusi kepolisian jika tersinggung dengan kalimat tersebut yang dianggapnya sebagai isu.

"Jika Kepolisian Republik Indonesia merasa tersinggung, izinkan saya menyampaikan permohonan maaf. Saya juga sudah sampaikan ke beliau (Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Budhi Haryanto) dan saya juga sudah sampaikan ke pak Kapolda Sulsel (Irjen Polisi Nana Sudjana). Kalau berita itu, walaupun dalam rapat saya mengulangi kata-kata wartawan tadi. Tidak pernah ada dalam fikiran saya, saya mohon maaf," ujarnya.

Danny Pomanto menjelaskan program yang akan dibentuknya. Namun dirinya belum terpikirkan soal nama kelompok penegakan disimplin sampah.

"Saat itu saya ditanyakan, tapi saya bilang saya mau cari nama dulu. Tapi namanya sudah dapat yakni Pasukan Penindakan Anti Kotor (Pakandatto). Nanti pola kerjanya keliling wilayah setiap hari. Kalau ada gundukan, langsung melaporkan ke pak camat dan langsung di angkut. Kalau ada orang buang sampah, langsung melaporkan dan menindaki. Jadi kalau ada lurah atau camat yang kurang respek dan tidak gerak cepat, berarti tidak beres. Ini saya buat sistem dan jalan sendiri," jelasnya.

Baca juga: Ojol Day, Wali Kota Makassar Danny Pomanto Naik Ojol Motor Saat Beraktivitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan di Makassar Tiga Kali Menikah, Istri Kedua Juga Dikabarkan Hilang

Pelaku Pembunuhan di Makassar Tiga Kali Menikah, Istri Kedua Juga Dikabarkan Hilang

Makassar
Aksi Heroik Yulianus Selamatkan Warga yang Terseret Longsor Tana Toraja

Aksi Heroik Yulianus Selamatkan Warga yang Terseret Longsor Tana Toraja

Makassar
Mobil Rombongan Karyawan BUMN Masuk Jurang Polewali Mandar

Mobil Rombongan Karyawan BUMN Masuk Jurang Polewali Mandar

Makassar
Cerita Keluarga Wanita yang Dibunuh Suami di Makassar, Pelaku Sering Menghindar Saat Bertemu

Cerita Keluarga Wanita yang Dibunuh Suami di Makassar, Pelaku Sering Menghindar Saat Bertemu

Makassar
Kapal Over Kapasitas, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Silopo Polewali Mandar Batal Berangkat

Kapal Over Kapasitas, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Silopo Polewali Mandar Batal Berangkat

Makassar
Bukan 2018, Polisi Sebut Kasus Suami Bunuh dan Kubur Jasad Istrinya di Makassar Terjadi Pada 2017

Bukan 2018, Polisi Sebut Kasus Suami Bunuh dan Kubur Jasad Istrinya di Makassar Terjadi Pada 2017

Makassar
Longsor Tana Toraja, Walhi Sulsel Minta Pemerintah Cabut Izin Tambang

Longsor Tana Toraja, Walhi Sulsel Minta Pemerintah Cabut Izin Tambang

Makassar
Pemerintah Berencana Relokasi Korban Longsor di Tana Toraja

Pemerintah Berencana Relokasi Korban Longsor di Tana Toraja

Makassar
Pengakuan Gadis 17 Tahun di Makassar yang Dipaksa Ayahnya Tutupi Kasus Pembunuhan Sang Ibu 6 Tahun Lalu

Pengakuan Gadis 17 Tahun di Makassar yang Dipaksa Ayahnya Tutupi Kasus Pembunuhan Sang Ibu 6 Tahun Lalu

Makassar
Suami yang Bunuh dan Timbun Mayat Istrinya Akan Dites Kejiwaannya

Suami yang Bunuh dan Timbun Mayat Istrinya Akan Dites Kejiwaannya

Makassar
Suami yang Bunuh dan Timbun Mayat Istri di Makassar Terancam Hukuman Mati

Suami yang Bunuh dan Timbun Mayat Istri di Makassar Terancam Hukuman Mati

Makassar
Penyebab Kebakaran Pabrik Pokphand Makassar Tunggu Hasil Pemeriksaan Labfor

Penyebab Kebakaran Pabrik Pokphand Makassar Tunggu Hasil Pemeriksaan Labfor

Makassar
Fakta Baru Kasus Pembunuhan Wanita yang Ditimbun Dalam Rumah di Makassar

Fakta Baru Kasus Pembunuhan Wanita yang Ditimbun Dalam Rumah di Makassar

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
 Ajak Semua Penumpang Makan di Rumahnya Saat Lebaran, Sopir Bus Palu-Makassar Bakal Diberi Hadiah

Ajak Semua Penumpang Makan di Rumahnya Saat Lebaran, Sopir Bus Palu-Makassar Bakal Diberi Hadiah

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com