Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrokan di Kendari, Sopir Pete-pete Meninggal Korban Salah Sasaran

Kompas.com - 20/12/2021, 10:02 WIB
Kiki Andi Pati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com- Korban meninggal dalam aksi bentrokan antar dua kelompok di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (16/12/2012) merupakan sopir angkot berinisial A (23).

Korban merupakan warga Kelurahan Sodoha, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, korban yang meninggal imbas dari dari bentrok itu merupakan supir pete-pete (angkot) dan tidak terkait dengan pertikaian kedua kelompok tersebut.

Baca juga: Bentrok Antarkelompok di Kendari Berawal dari Pawai, 1 Orang Tewas

“Korban yang meninggal dunia adalah korban salah sasaran, korban berprofesi sebagai sopir angkot berasal dari Flores. Korban bukan dari masing-masing kubu, dan tidak terkait dengan masalah kedua kubu,” ungkap Ferry, Senin (20/12/2021) kepada kompas.com.

Menurut Ferry, korban meninggal dunia di kawasan Kendari Beach itu kebetulan melintas saat membawa penumpangnya, di saat terjadi bentrokan antar kedua kelompok tadi.

" Korban murni melintas, karena dia sopir yang sedang membawa penumpangnya," katanya.

Akibat bentrokan kedua kelompok tersebut, 19 orang mengalami luka-luka. Saat ini mereka dirawat di tiga rumah sakit berbeda di kota Kendari.

" Laporan yang kami terima, 5 orang dirawat di RS Bhayangkara, 6 orang korban dirawat di RS Santa Ana, dan 8 korban dirawat di Rumah Sakit Umum.Kota Kendari," terang Ferry.

Dalam penanganan kasus ini. satuan reserse kriminal umum ( Reskrimum) Polda Sultra belum menangkap atau menetapkan tersangka yang menyebabkan kematian korban dan juga pembakaran lapak- lapak pedagang kaki lima di kawasan Kendari Beach, serta mobil dan motor dibakar.

Baca juga: Kendari Kembali Kondusif Setelah Terjadi Bentrokan Antarkelompok, Polisi Cari Pelaku Perusakan

Ferry menjelaskan, pihaknya baru memeriksa 8 orang saksi dalam kasus bentrokan yang menyebabkan kematian sopir angkot dan kerusakan beberapa lapak pedagang.

“Delapan saksi yang kami periksa ini guna mengungkap siapa pelakunya, orang yang berada di belakang. Dan aktor-aktor intelektual yang menyebabkan bentrokan meluas di Kendari," imbuhnya.

Pihaknya juga menunggu perkembangan berikutnya, Polda Sultra juga sudah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dalam kasus tersebut.

Baca juga: Bentrokan Massa di Wonorejo, Warga Mengaku Dilempari Paving, Polisi: Kita Akan Usut

Ferry menghimbau masyarakat agar tetap tenang, jangan takut untuk beraktivitas seperti biasanya karena pihak kepolisian bersama TNI tetap menjaga keamanan dan ketertiban di kota Kendari.

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial. Sebab, jika menyebar berita bohong dapat dikenakan UU ITE.

"Mari kita bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif, kami juga TNI-Polri akan terus bersinergi untuk menjamin keamanan dan ketertiban Sultra ini," tegas Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Makassar
Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Makassar
Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Makassar
Tanggul Sungai Rongkong Jebol, Desa di Luwu Utara Ini Sudah 8 Hari Terendam Banjir

Tanggul Sungai Rongkong Jebol, Desa di Luwu Utara Ini Sudah 8 Hari Terendam Banjir

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Makassar
ASN Pemkab Jeneponto Ditangkap karena Jual Sabu untuk Kedua Kalinya

ASN Pemkab Jeneponto Ditangkap karena Jual Sabu untuk Kedua Kalinya

Makassar
Peringati 'May Day', Buruh dan Mahasiswa Padati Jalanan Makassar

Peringati "May Day", Buruh dan Mahasiswa Padati Jalanan Makassar

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 2 Mei Imbas Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 2 Mei Imbas Erupsi Gunung Ruang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Asyik Konsumsi Narkoba, Honorer di Gorontalo Diciduk Polisi

Asyik Konsumsi Narkoba, Honorer di Gorontalo Diciduk Polisi

Makassar
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Hujan Abu Vulkanik Gunung Ruang Landa Manado, Dinas Pendidikan Diminta Liburkan Siswa

Hujan Abu Vulkanik Gunung Ruang Landa Manado, Dinas Pendidikan Diminta Liburkan Siswa

Makassar
Usut Dugaan Penyelewengan Dana Hibah, Bendahara Umum KONI Makassar Diperiksa

Usut Dugaan Penyelewengan Dana Hibah, Bendahara Umum KONI Makassar Diperiksa

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com