Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikili dan Teladan Nabi Muhammad dalam Tradisi Perayaan Maulid di Gorontalo

Kompas.com, 7 September 2025, 10:22 WIB
Rosyid A Azhar ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com - Tradisi dalam memperingati hari Maulid Nabi Muhammad di Gorontalo terasa spesial dengan adanya Dikili.

Dikili merupakan tradisi lisan masyarakat Gorontalo yang dilantunkan bersahut-sahutan antara masjid-masjid, khususnya di Kabupaten Boalemo.

Lantunan Dikili mulai terdengar usai shalat isya. 

Diawali oleh seorang imam masjid desa yang memimpin mohaulu atau doa arwah, membuka dengan ucapan bismillah dan mulai melafalkan surat-surat pendek Alquran.

Suasana khusyuk sangat terasa, jemaah masjid yang hadir pun mengikuti.

Suasana semakin khusyuk saat imam menambahkan alama (kemenyan) dalam bara api yang diwadahi polutube (gerabah yang menyerupai gelas goblet), asap harus semerbak seketika keluar dari bara api.

Baca juga: Kemeriahan Maulid di Bangkalan, Tradisi Tabur Uang Jadi Rebutan Warga

Mata anak-anak yang ikut berdoa spontan tertuju pada polutube yang mengeluarkan asap putih tebal ini.

“Pelaksanaan dikili dilakukan sehabis shalat isya, kami berkumpul melakukan tahlil dan berdoa,” kata Mansur Kiyai Martam, seorang penyuluh Agama Islam di Kabupaten Boalemo, Minggu (7/9/2025).

Dalam lingkaran doa ini tersaji sejumlah penganan ringan, pisang dan kue.

Di luar masjid, alikusu (gerbang yang dibuat dari bambu kuning) dihias janur atau daun kelapa muda.

Hiasan janur juga terdapat di dalam masjid.

Ruang masjid biasanya juga dibangun bulita atau struktur ruang yang digunakan untuk para tetamu, terutama tempat imam, bate (pemangku adat), dan umara (pemimpin wilayah).

Percampuran Budaya di Gorontalo

Mansur menjelaskan bahwa dalam tradisi masyarakat Gorontalo, pemimpin doa berbeda penyebutannya sesuai tingkat atau hierarki pemerintah.

Di wilayah desa yang dipimpin Tawudaa atau di kecamatan yang dipimpin Wuleya, lo lipu doa dipimpin imamu (imam).

Baca juga: Tradisi Malam Cocoghen, Cara Masyarakat Madura Rayakan Maulid Nabi

Pemangku adat dan imam masjid saat memimpin perayaan Maulid Nabi Muhammad di Desa Bongo Kecamatan batudaa Pantai kabupaten Gorontalo.KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Pemangku adat dan imam masjid saat memimpin perayaan Maulid Nabi Muhammad di Desa Bongo Kecamatan batudaa Pantai kabupaten Gorontalo.

Sedangkan di kabupaten atau kota yang diperintah Tauwa, lo lipu doa dipimpin seorang kadhi atau biasa disebut tuan kadhi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Pemilihan RT/RW Setentak di Makassar, TPS Banyak Calon Berpotensi Gesekan
Pemilihan RT/RW Setentak di Makassar, TPS Banyak Calon Berpotensi Gesekan
Makassar
Pemprov Sulsel Beri Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
Pemprov Sulsel Beri Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau