Dirinya tidak menampik bahwa sempat terjadi kenaikan harga sepekan terakhir.
Hal itu kata dia karena, saat membeli ke pemasok atau petani, harganya sudah terlanjur naik.
"Harga beras sekarang tergantung dari pabrik juga. Sekarang murah tapi biasa tiga hari naik lagi, untuk hari ini masih normal," ujar Habidin.
Harga beras yang diperoleh Habidin dari pabrik Rp 16.000 per kilogram.
"Jadi kita jual di sini Rp 18.500 (per kilogram). Kalau perliter itu kena Rp 13.000," jelasnya.
Baca juga: Jokowi Minta Bulog Maksimal Serap Gabah Petani
Sementara, Direktur Reserse Kriminal Khsusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Rauf mengungkapkan bahwa pihaknya selalu turun ke pasar untuk meninjau kestabilan harga.
"Kemarin memang ada fenomena harga beras naik. Sudah dicek oleh Satgas pangan di semua wilayah, jangan sampai ada penimbunan," ucap Helmi dikonfirmasi wartawan, Selasa siang.
"Dari hasil pengecekan Satgas pangan Sulsel di lumbung-lumbung beras di kabupaten. Itu tidak ada gudang-gudang penimbunan," sambungnya.
Baca juga: Bulog Pekalongan Kesulitan Serap Gabah Petani di 7 Kabupaten, Ini Alasannya
Berdasarkan hasil operasi tim Satgas Pangan Polda Sulsel harga kenaikan beras beberapa pekan terakhir dipengaruhi oleh masa panen.
"Justru berkaitan dengan masa panen yang belum masuk. Iya (belum panen). Kalau memang kemudian harga sekarang ini bisa langsung ditanyakan dan dicek langsung di pasar. Tak ada lagi kenaikan harga beras itu, karena hasil komunikasi dengan Bulog itu tetap disalurkan ke pasar," tegasnya.
Helmi menyebutkan, untuk saat ini pihaknya masih terus melakukan operasi demi mencegah adanya oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan penimbunan beras.
"Satgas pangan itu bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tidak ada yang bermain dengan memanfaatkan beras untuk mengangkat nilai. Kalau ada yang berani bermain itu, pasti kita tindak," tandasnya.
Baca juga: Mengenal Tiwul, Makanan Khas Gunungkidul Pengganti Beras, Kini Jadi Menu Diet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.