Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras di Makassar Berangsur Normal, Dipastikan Tidak Ada Penimbunan

Kompas.com - 29/02/2024, 18:10 WIB
Reza Rifaldi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Harga beras di sejumlah pasar besar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), perlahan berangsur normal jelang bulan suci ramadhan. 

Salah satunya di Pasar Tradisional Pa'baeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, pada Kamis (29/2/2024) siang. 

Salah satu pedagang beras, Daeng Nambung (36) mengatakan, harga beras menurutnya masih normal. Bahkan jenis beras premium mengalami penurunan. 

Diketahui, harga beras jenis medium di Pasar Tradisional Pa'baeng-baeng mencapai Rp 14.000 per kilogram. 

Baca juga: Banjir Demak dan Ancaman Terganggunya Produksi Beras...

Sedangkan, harga beras jenis premium mengalami penurunan yakni Rp 16.000 per kilogram dibandingkan beberapa hari lalu yang tembus mencapai Rp 17.000 per kilogram. 

"Mungkin tidak terlalu naikji. Kalau untuk penjual itu biasa-biasaji. Masih normal dan wajar," ucap Daeng saat ditemui Kompas.com, Kamis siang. 

Daeng Nambung juga tidak terlalu mempermasalahkan jika harga beras naik. Karena menurutnya hal itu dapat mensejahterakan para petani. 

"Lagi pula juga kalau beras naik, untungnya juga kan makmurnya sesama petaniji, karena dimanaki (dari mana kita) ambil beras kalau bukan dari petani. Setidaknya memakmurkan juga petani," ungkapnya.

Baca juga: Banjir Demak, Potensi Kerugian Petani Capai Rp 100 Miliar


Baca juga: Beras Mahal, Petani di Demak Pungut Gabah Busuk untuk Konsumsi

Harga beras disebutkan terbilang normal

Beras SPHP yang didistribusikan BulogDok. Perum Bulog Beras SPHP yang didistribusikan Bulog

 

Daeng Nambung juga menjelaskan kondisi pasar juga masih normal.

Dia menyebut biasanya jelang sepekan Pasar Tradisional Pa'baeng-baeng bakal ramai dikunjungi pembeli. 

"Kalau untuk sementara belum terlalu ramai sih. Biasa-biasa saja. Nanti kalau satu minggu mau puasa baru banyak pembeli," bebernya.

Baca juga: Cerita Pilu Warga Demak, Gabah Simpanan Membusuk Terendam Banjir

Hal yang sama juga diungkapkan Habidin pedagang beras di Pasar Tradisional Terong, Jalan Urip Sumiharjo, Kota Makassar, Sulsel. 

Pria berusia 35 tahun ini juga menjelaskan harga beras yang dijualnya masih terbilang normal

"Menurut saya, harga beras saat ini masih normal, stagnan. (Meskipun) masih bisa naik karena panen itu sekitar April. Tapi hari ini masih normal," kata dia.

Baca juga: Update Banjir Demak: Sekitar 1.000 Hektar Ladang Jagung dan Padi Terendam, Kerugian Capai Rp 25 Miliar

Dirinya tidak menampik bahwa sempat terjadi kenaikan harga sepekan terakhir.

Hal itu kata dia karena, saat membeli ke pemasok atau petani, harganya sudah terlanjur naik.

"Harga beras sekarang tergantung dari pabrik juga. Sekarang murah tapi biasa tiga hari naik lagi, untuk hari ini masih normal," ujar Habidin.

Harga beras yang diperoleh Habidin dari pabrik Rp 16.000 per kilogram.

"Jadi kita jual di sini Rp 18.500 (per kilogram). Kalau perliter itu kena Rp 13.000," jelasnya.

Baca juga: Jokowi Minta Bulog Maksimal Serap Gabah Petani

Dipastikan tidak ada penimbunan

Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin (5/2/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi Januari 2024 sebesar 0,04 persen dengan komoditas penyumbang inflasi diantaranya meliputi beras, bawang merah dan tomat. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa. Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin (5/2/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi Januari 2024 sebesar 0,04 persen dengan komoditas penyumbang inflasi diantaranya meliputi beras, bawang merah dan tomat.

Sementara, Direktur Reserse Kriminal Khsusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Rauf mengungkapkan bahwa pihaknya selalu turun ke pasar untuk meninjau kestabilan harga. 

"Kemarin memang ada fenomena harga beras naik. Sudah dicek oleh Satgas pangan di semua wilayah, jangan sampai ada penimbunan," ucap Helmi dikonfirmasi wartawan, Selasa siang. 

"Dari hasil pengecekan Satgas pangan Sulsel di lumbung-lumbung beras di kabupaten. Itu tidak ada gudang-gudang penimbunan," sambungnya. 

Baca juga: Bulog Pekalongan Kesulitan Serap Gabah Petani di 7 Kabupaten, Ini Alasannya

Berdasarkan hasil operasi tim Satgas Pangan Polda Sulsel harga kenaikan beras beberapa pekan terakhir dipengaruhi oleh masa panen. 

"Justru berkaitan dengan masa panen yang belum masuk. Iya (belum panen). Kalau memang kemudian harga sekarang ini bisa langsung ditanyakan dan dicek langsung di pasar. Tak ada lagi kenaikan harga beras itu, karena hasil komunikasi dengan Bulog itu tetap disalurkan ke pasar," tegasnya. 

Helmi menyebutkan, untuk saat ini pihaknya masih terus melakukan operasi demi mencegah adanya oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan penimbunan beras. 

"Satgas pangan itu bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tidak ada yang bermain dengan memanfaatkan beras untuk mengangkat nilai. Kalau ada yang berani bermain itu, pasti kita tindak," tandasnya.

Baca juga: Mengenal Tiwul, Makanan Khas Gunungkidul Pengganti Beras, Kini Jadi Menu Diet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Kontainer Nyaris Tabrak Gerbang Tol di Makassar

Rem Blong, Truk Kontainer Nyaris Tabrak Gerbang Tol di Makassar

Makassar
Calon Jemaah Haji Kloter 15 Embarkasi Makassar Pakai Ihram sejak di Asrama

Calon Jemaah Haji Kloter 15 Embarkasi Makassar Pakai Ihram sejak di Asrama

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Solar di Makassar Langka Sepekan Terakhir, Begini Penjelasan Pertamina

Solar di Makassar Langka Sepekan Terakhir, Begini Penjelasan Pertamina

Makassar
Satu Calon Jemaah Haji Kloter 11 Asal Maluku Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Satu Calon Jemaah Haji Kloter 11 Asal Maluku Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Makassar
Terlibat Kasus Narkoba dan Penipuan Casis Bintara Polri, 12 Polisi di Sulbar Dipecat

Terlibat Kasus Narkoba dan Penipuan Casis Bintara Polri, 12 Polisi di Sulbar Dipecat

Makassar
Jalan Tertutup Longsor, Ibu Hamil di Luwu Terpaksa Ditandu untuk Melahirkan

Jalan Tertutup Longsor, Ibu Hamil di Luwu Terpaksa Ditandu untuk Melahirkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Mahasiswi di Makassar Dianiaya Mantan Pacar gara-gara Tak Diberi Sandi Ponsel

Mahasiswi di Makassar Dianiaya Mantan Pacar gara-gara Tak Diberi Sandi Ponsel

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Makassar
1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

Makassar
500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

Makassar
Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Makassar
Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com