MAKASSAR, KOMPAS.com - Sejumlah guru besar dan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menyatakan sikap mengkritisi pemerintahan di bawah naungan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Aksi pernyataan sikap yang bertemakan "UNHAS BERGERAK UNTUK DEMOKRASI" tersebut berisikan beberapa poin.
Pernyataan sikap para akademisi kampus merah itu disampaikan langsung di depan Gedung Rektorat Unhas Makassar, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulsel, pada Jumat (2/2/2024).
Ketua Dewan Kehormatan Unhas Makassar Prof Amran Razak mengatakan, pernyataan sikap ini dibuat agar pemerintah tetap menjaga marwah demokrasi.
"Menjaga demokrasi apalagi kami pelaku dari reformasi, kami tetap menjaga sampai akhir hayat bagaimana reformasi bisa kembali ke jalan yang benar," ucap Amran kepada wartawan.
Anwar juga mengingatkan soal etika bagi para elite politik di Indonesia.
Dia berharap agar para elite politik mendahulukan etika dan landasan Pancasila.
"Saya kira dalam konstilasi politik ada berbagai macam pendekatan tetapi kita punya pijakan fundamental dalam berbangsa dan bernegara bagaimana demokrasi ini tetap kita rapat, karena demokrasi ini untuk anak bangsa untuk kita semua," katanya lagi.
Baca juga: Respons Gibran atas Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibirru di PN Solo
Baca juga: Soal Money Politic, Prabowo: Terima Uangnya, Pilih Hati Nuranimu
Amran berharap agar pesta demokrasi yang bakal digelar pada 14 Februari nanti dapat menjadi ajang persaingan yang sehat.
Mengikuti segala aturan yang berlaku.
"Inikan keresahan, harus dikawal agar tidak menjadi cedera karena ada ketidaknyamanan dalam demokrasi, kita semua punya landasan hukum yang jelas, mari kita taati itu agar bisa menjadi bangsa yang bermartabat karena mempunyai bangsa yang kuat," tandasnya
Sementara itu, dikutip dari Tribun Timur, Jumat (2/2/2024), usai petisi yang mengatasnamakan Guru Besar dan Dosen Unhas untuk "Menyelamatkan Demokrasi" itu, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa mengeluarkan maklumat resmi.
Dalam maklumat itu, disebutkan bahwa petisi "Menyelamatkan Demokrasi" tersebut tidak mewakili Unhas secara institusi atau kelembagaan.
Maklumat resmi dari rektor tersebut dibenarkan oleh Humas Unhas Ahmad Bahar.
Maklumat yang dikeluarkan oleh rektor tersebut imbuhnya, merupakan sikap demokratis Prof Jamaluddin Jompa dalam melihat adanya perbedaan pandangan.
"Jadi beliau (Prof Jamaluddin Joma) orangnya sangat demokratis, beliau menerima adanya perbedaan sikap. Hanya saja pernyataan yang mengatasnamakan Guru Besar ini tidak mewakili Unhas sebagai institusi," jelasnya.
Baca juga: Sivitas Akademika UGM Buat Petisi Bulaksumur, Ini Kata Jokowi
Berikut isi pernyataan sikap Forum Guru Besar dan Dosen Unhas Makassar :
PERNYATAAN SIKAP FORUM GURU BESAR DAN DOSEN UNIVERSITAS HASANUDDIN
UNHAS BERGERAK UNTUK DEMOKRASI
Setelah mencermati perkembangan rangkaian pelaksanaan Pemilihan Umum dan Presiden/Wakil Presiden RI 2024, tata kelola pemerintahan, serta kehidupan demokrasi secara nasional, maka Forum Guru Besar dan Dosen Universitas Hasanuddin Makassar mengeluarkan pernyataan sikap sebagai berikut:
Kampus Tamalanrea Makassar, 2 Februari 2024
Baca juga: Ramai Petisi Kampus Kritisi Jokowi, Puan: Biar Rakyat yang Menilai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.