Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Pelindo soal Dugaan Pegawai Terlibat Pemalsuan Tiket Kapal Pelni

Kompas.com - 22/01/2024, 20:20 WIB
Darsil Yahya M.,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 Makassar merespons isu dugaan adanya orang dalam yang terlibat dalam praktik penjualan tiket kapal Pelni palsu di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Junior Manager Operasi Pelindo Regional 4 Makassar, I Komang Oka Sudarmawan Diputra mengatakan, langsung memanggil dan meminta keterangan seluruh pegawai yang bertugas berada di lapangan setelah mendapatkan informasi tersebut.

"Kami kemarin langsung coba cari informasi semua beberapa petugas kami di lapangan kita mintai keterangan. Namun, selama ini kita belum dapat indikasi secara langsung terkait keterlibatan orang dalam, dalam arti hal ini Pelindo, itu yang belum ada bukti yang kami dapat," kata Komang, kepada Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Dia berjanji bakal menindak oknum pegawai Pelindo Regional 4 Makassar jika memang terbukti ikut terlibat bersama oknum calo tiket dalam praktik penjualan tiket kapal Pelni palsu.

Baca juga: Calo Tiket Palsu di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar Diringkus, Keterlibatan Karyawan Pelindo Diselidiki

"Jadi, kami belum bisa memastikan karena kami juga cari informasi ke petugas di lapangan, di terminal penumpang dan yang mereka mengatakan buka dari sisi kami pak. Jadi, kami belum ada bukti juga. Intinya, kalau ditanya kami, belum ada keterlibatan dari petugas kami sendiri," ujar dia.

Namun, Komang menyebut, pihaknya tidak menjamin betul-betul bersih dari praktik percaloan tiket yang melibatkan adanya orang dari Pelindo Regional 4 Makassar.

"Tanggapan orang dalam selama ini yang kami tanyakan, yah mudah-mudahan (tidak ada ikut terlibat). Saya tidak menjamin 100 kami bersih tidak terlibat tapi selama ini belum ada bukti yang menyatakan bahwa orang dalam, dalam hal ini Pelindo terlibat (calo tiket palsu)," ungkap dia.

Terkait teknis pembelian tiket, Komang menyatakan, hal itu merupakan wewenang dari PT Pelni.

Pihaknya tidak ikut mencampuri urusan tiket penumpang, hanya sebatas falititas saja di pelabuhan.

"Tapi, kalau untuk teknisnya memang sebenarnya calo ini pembeliannya langsung di Pelni. Jadi, kita tidak bisa memantau bagaimana teknisnya mereka dapat tiket penumpang," ujar dia.

"Soal tiket itu ada di Pelni, cuma untuk orang-orangnya kita sudah pernah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk dibantu meminimalisir calo yang beredar di lingkungan pelabuhan," sambung dia.

Baca juga: Calo Tiket Palsu di Pelabuhan Makassar Ditangkap, Bagi Hasil dengan 3 Orang

Dia menambahkan, polisi juga sempat memasang spanduk terkait calo di terminal 2, imbaunnya untuk menyosialisasikan bahwa penumpang jangan beli lewat calo.

"Karena dari sisi Pelindo kita tidak bsa melarang secara teknis nanti kita minta bantuan kepolisian," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Jajaran Polres Pelabuhan Makassar, berhasil menangkap seorang calo tiket kapal Pelni palsu bernisial AB (34) yang kerap menipu calon penumpang di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto mengatakan pelaku AB mencari korban yang kehabisan tiket di loket Pelni kemudian menawarkan tiket palsu kepada korbannya.

"Tiket Pelni yang dipalsukan dan dilakukan beberapa kali sehingga meresahkan bagi calon penumpang," kata Yudi, kepada awak media di Mapolres Pelabuhan Makassar, Kamis (18/1/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Makassar
'Harusnya Bapak yang Berangkat Haji....'

"Harusnya Bapak yang Berangkat Haji...."

Makassar
Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Makassar
Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Makassar
Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Makassar
Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Makassar
Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Makassar
Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Makassar
Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Makassar
Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Makassar
Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com