MAKASSAR, KOMPAS.com - Beredar video aksi pencurian sejumlah pak rokok berbagai merek yang dilakukan seorang pria di sebuah minimarket di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Demi mengelabui karyawan minimarket, beberapa pak rokok yang diambil itu disembunyikan di pakaian dalamnya.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di salah satu minimarket di Jalan Topaz Raya, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel.
Baca juga: Maling Gondol Ribuan Rokok Senilai Rp 150 Juta dari Toko Grosir di Bandung Barat
Berdasarkan rekaman CCTV yang dilihat Kompas.com, kejadian ini berawal dari seorang wanita yang diduga merupakan rekan pelaku tengah berupaya memindahkan sebuah keranjang belanja berisi beberapa pak rokok dengan menggunakan kaki.
Keranjang belanja itu digeser oleh wanita ke tempat tersembunyi agar tidak terlihat oleh karyawan minimarket. Setelah berhasil, muncul seorang pria menggunakan topi langsung mengambil isi keranjang.
Beberapa pak rokok pun, dengan cepat dimasukkan pria itu ke pakaian dalamnya, lalu pergi meninggalkan minimarket tersebut.
Untuk diketahui, video itu diunggah beberapa akun media sosial instagram pada Rabu (20/9/2023) hingga menjadi viral.
Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Sangkala membenarkan perihal peristiwa itu terjadi di wilayah hukumnya. Kata dia, berdasarkan hasil pemeriksaan di lokasi bahwa aksi pencurian itu terjadi pada Jumat (15/9/2023) lalu.
"Kami turunkan tim untuk melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bahan keterangan. Kalau terlihat di video CCTV itu pelakunya seorang lelaki yang melakukan pencurian dengan cara menyelipkan beberapa pak rokok di dalam pakaian dalamnya," jelas Sangkala kepada Kompas.com saat ditemui di Mapolsek Panakkukang, Kamis (21/9/2023).
Berdasarkan keterangan pihak minimarket, kerugian akibat pencurian itu ditafsirkan mencapai Rp 1 juta. Polisi juga hingga kini belum menerima laporan resmi pihak minimarket.
Baca juga: Berangkat Kerja, Buruh Pabrik Rokok di Magetan Tewas Tertabrak Pikap
"Itu yang diambil hanya rokok saja tiga pak berbagai merek. Sampai saat ini kami masih menunggu dari pihak korban yang merasa dirugikan melaporkan, sudah kita arahkan juga melapor," ucapnya.
Sangkala juga mengungkapkan bahwa meski belum menerima laporan secara resmi, pihaknya bakal tetap melakukan penyelidikan.
"Masih kita lakukan pendalaman, untuk sementara yang terlihat dan jelas peranannya masih satu orang tapi nanti kita lihat jika sudah kita ungkap apakah dia seorang diri, atau ada orang lain," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.