Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pangeran Diponegoro Dimakamkan di Makassar?

Kompas.com - 27/06/2023, 07:18 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional kelahiran Yogyakarta yang pernah memimpin Perang Diponegoro melawan Belanda pada tahun 1825-1830.

Ia merupakan putra Raden Mas Surojo atau Sultan Hamengkubuwono III dan seorang selir bernama Raden Ayu Mangkarawati.

Baca juga: Biografi Singkat Raden Saleh dan Makna Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro

Sosok putra Sultan Yogyakarta ini lahir di Keraton Yogyakarta pada 11 November 1785 dengan nama Bendara Raden Mas Mustahar.

Namun saat meninggal, Pangeran Diponegoro tidak dimakamkan di Yogyakarta yang merupakan tempat kelahirannya, melainkan di Makassar.

Baca juga: Belajar Sejarah dan Astronomi di Petilasan Pangeran Diponegoro di Kaki Bukit Menoreh

Alasan Pangeran Diponegoro Dimakamkan di Makassar

Hal ini bermula dari sikap Pangeran Diponegoro yang keluar dari lingkungan istana dan politik kerajaan kemudian pergi mengembara.

Hingga Pada 1825, Pangeran Diponegoro diketahui mulai mengobarkan perlawanan terhadap Belanda.

Perang Diponegoro pun disebut-sebut sebagai perang terbesar selama penjajahan Belanda di Indonesia.

Baca juga: Kisah Johar Manik, Panglima Pangeran Diponegoro yang Tewas Ditombak Londo Ireng

Sayangnya, perjuangannya berakhir saat pasukan Pangeran Diponegoro dijepit di Magelang oleh Jenderal de Kock.

Demi membebaskan sisa pasukannya, Pangeran Diponegoro rela menyerahkan diri dan kemudian diasingkan ke Makassar, tepatnya di Benteng Fort Rotterdam.

Dilansir dari laman budaya.jogjaprov.go.id, Pangeran Diponegoro diketahui menjalani pengasingan di Makassar selama hampir 25 tahun yaitu sejak tanggal 12 Juni 1830.

Dalam pengawasan yang sangat ketat, Pangeran Diponegoro akhirnya meninggal dunia karena usia tua pada 8 Januari 1855.

Dilansir dari laman dprd-diy.go.id, Juru kunci makam, R Hamzah Diponegoro yang juga generasi kelima Pangeran Diponegoro menjelaskan, pada awalnya tidak ada masyarakat yang tahu jika Pangeran Diponegoro diasingkan di Benteng Fort Rotterdam.

Baru setelah Pangeran Diponegoro meninggal, warga dan masyarakat mengetahui adanya pejuang yang selama ini hidup di pengasingan.

“Baru setelah itu anak cucunya menikah dengan orang Bugis dan tinggal di Makassar,” terangnya.

Lokasi Makam Pangeran Diponegoro

Makam Pangeran Diponegoro berada di Kompleks Kampung Jawa, tepatnya di Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, Makassar.

Kompleks makam Pangeran Diponegoro terdiri dari pintu gerbang, pendopo, mushala, dan 66 makam.

Ada dua makam berukuran besar yang letaknya berdampingan, yaitu makam Pangeran Diponegoro dan istrinya, RA Ratu Ratna Ningsih.

Selain itu, ada 25 makam berukuran sedang dan 39 makam berukuran kecil yang merupakan makam enam orang anaknya, 30 orang cucu, 19 orang cicit, dan sembilan pengikutnya.

Menurut Hamzah, sebelum tahun 70-an kompleks makam Pangeran Diponegoro ini tak sebaik sekarang.

Pembangunan makam dilakukan setelah dibantu oleh Kodam IV Diponegoro.

Pada 2007 lalu, Pemprov Jateng juga memberikan sumbangan agar kompleks menjadi makin baik.

“Bantuan dari Kodam IV Diponegoro karena menjadi simbol kemiliteran. Saya kebetulan dipercaya merawat makam setelah ayah saya juga mendapat kekancingan dari Keraton Yogya pada 2015 silam,” terangnya.

Hamzah menyebutkan, hingga saat ini masih banyak tokoh masyarakat yang datang berziarah ke Makam Pangeran Diponegoro di Makassar.

Warga Makassar Marah Jika Makam Pangeran Diponegoro Dipindah

Mengenai wacana pemindahan makam Pangeran Diponegoro ke Yogyakarta, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan, Yulianus Batara Saleh menjawab tegas.

“Kami marah kalau makam dipindah,” tandasnya.

Senada, Sekretaris Disbudpar Sulawesi Selatan, Pancawati, menyebut bahwa sekitar 10 tahun yang lalu ada anggota dewan yang datang ke Makassar dan mewacanakan untuk memindahkan makam tersebut ke Pulau Jawa.

“Namun wacana itu kita tolak. Kita tidak mau. Ini bukti ikatan emosional kita,” tegas Pancawati.

Sementara Wakil Ketua DPRD DIY, Arif Noor Hartanto juga menyebut bahwa Pangeran Diponegoro adalah simbol perlawanan terhadap pemerintah Kolonial Belanda dan kebangan bersama elemen bangsa.

“Ampun dipindah, mangkeh ndak didukani masyarakat Makassar,” ucap Arif.

Sumber:
budaya.jogjaprov.go.iddprd-diy.go.idjogja.tribunnews.comkompas.com (Widya Lestari Ningsih)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gara-gara Gabah Diinjak, IRT di Makassar Aniaya Tetangga Pakai Senjata Tajam

Gara-gara Gabah Diinjak, IRT di Makassar Aniaya Tetangga Pakai Senjata Tajam

Makassar
Sakit akibat Digigit Anjing, Calon Jemaah Haji Asal Gowa Diundur Keberangkatannya ke Tanah Suci

Sakit akibat Digigit Anjing, Calon Jemaah Haji Asal Gowa Diundur Keberangkatannya ke Tanah Suci

Makassar
Pria di Mamuju Ditangkap Usai Cabuli Anak Tiri, Ancam Video Korban Disebarkan

Pria di Mamuju Ditangkap Usai Cabuli Anak Tiri, Ancam Video Korban Disebarkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Makassar
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Makassar
Sulbar Bakal Jadi Penyuplai Produk Pangan IKN, Pemprov Genjot Produksi Pertanian

Sulbar Bakal Jadi Penyuplai Produk Pangan IKN, Pemprov Genjot Produksi Pertanian

Makassar
Irjen Kemenag Pantau Pelepasan Kloter 4 Jemaah Haji Emabarkasi Makassar

Irjen Kemenag Pantau Pelepasan Kloter 4 Jemaah Haji Emabarkasi Makassar

Makassar
Iring-iringan Pengantar Jenazah di Makassar Pukul Pengendara, Dilerai Anggota TNI yang Sedang Olahraga

Iring-iringan Pengantar Jenazah di Makassar Pukul Pengendara, Dilerai Anggota TNI yang Sedang Olahraga

Makassar
Calon Jemaah Haji Embarkasi Makassar Diimbau Tak Beli Emas Berlebihan di Tanah Suci

Calon Jemaah Haji Embarkasi Makassar Diimbau Tak Beli Emas Berlebihan di Tanah Suci

Makassar
Saat 2 Petugas Non-Muslim Layani Calon Jemaah Haji Parepare

Saat 2 Petugas Non-Muslim Layani Calon Jemaah Haji Parepare

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Jalan Berlubang Telan Korban, Dinas PUTR Sulsel Lakukan Penambalan

Jalan Berlubang Telan Korban, Dinas PUTR Sulsel Lakukan Penambalan

Makassar
Viral, Video Pengantar Jemaah Haji di Makassar Dipalak, Harus Bayar Parkir Rp 30.000

Viral, Video Pengantar Jemaah Haji di Makassar Dipalak, Harus Bayar Parkir Rp 30.000

Makassar
Pendaftaran Paslon Perseorangan Bacalon Wali Kota Makassar Ditutup, Tidak Ada Peminat

Pendaftaran Paslon Perseorangan Bacalon Wali Kota Makassar Ditutup, Tidak Ada Peminat

Makassar
Selebgram Makassar Kecelakaan Usai Lewat Jalan Berlubang, Polisi Bakal Panggil Pengelola

Selebgram Makassar Kecelakaan Usai Lewat Jalan Berlubang, Polisi Bakal Panggil Pengelola

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com