LUWU TIMUR, KOMPAS.com – Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, mencatat 14.756 babi yang mati akibat terserang virus African Swine Faver (ASF).
Dokter Hewan Dinas pertanian Luwu Timur, I Gusti Ngurah mengatakan, virus ASF mulai masuk ke Luwu Timur sejak awal bulan April 2023.
Virus tersebut masuk melalui daging Babi yang dikirim dari luar Luwu Timur dan menyebar ke seluruh kecamatan.
“Meski sudah menyebar ke sejumlah kecamatan, namun mengenai virus ASF yang menyerang Babi tidak terjadi penularan ke manusia karena virus ASF tidak bersifat zoonosis, melainkan target utamanya cuma di hewan Babi bukan hewan lainnya. Jadi penularan ke hewan lain seperti Sapi, Kambing dan lainnya tidak terjadi juga,” katanya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (16/05/2023).
Baca juga: 6 Warga TTS Dilarikan ke Puskesmas Usai Makan Daging Babi
Dia mengatakan wilayah yang terjangkit virus ASF antara lain Kecamatan Tomoni Timur, Kalaena, dan Mangkutana.
“Kecamatan tersebut memiliki tingkat kematian babi yang cukup tinggi. Katakanlah misalnya Kecamatan Tomoni Timur mencapai 8.081 ekor, terus Mangkutana 1.558 ekor. Angka kematian ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan makin luasnya cakupan virus ASF,” ungkapnya.
Terkait bangkai babi yang dibuang sembarangan di saluran irigasi, Desa Rinjani, Kecamatan Wotu, pihak Kepolisian Sektor Wotu bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu Timur telah melakukan penguburan.
“Puluhan bangkai tersebut telah membusuk dan menganggu warga, itu sudah dikuburkan menggunakan alat berat, belum diketahui apakah disengaja atau tidak, ini masih diselidiki siapa pemiliknya,” ujar Kapolsek Wotu, AKP Muhajir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.