KOMPAS.com - Anak berusia 4 tahun warga Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia pada Senin (8/5/2023).
Anak itu meninggal diduga akibat tertular rabies dari anjing yang menggigitnya pada Senin (24/4/2023).
Sebelum meninggal dunia, anak itu telah mendapat perawatan medis dan suntikan vaksin anti rabies (VAR) sebanyak dua kali.
Direktur RSUD Tc Hillers Maumere, dr. Clara Francis mengatakan, bocah korban gigitan anjing rabies itu dirujuk ke rumah sakit tempatnya bekerja pada Sabtu (29/4/2023) dengan keluhan demam, mual, serta muntah.
"Keesokan harinya, dokter mulai melihat gejala itu dan orangtuanya melaporkan kalau anaknya kelihatan ketakutan, kemudian dokter mengobati keluhan-keluhan dari anak itu, mual muntahnya di obati," kata Clara, dikutip dari TribunFlores.com, Selasa (9/5/2023).
"Sebelum dibawa ke rumah sakit, (korban) sempat diberi VAR dua kali di Puskesmas Beru," imbuhnya.
Baca juga: Rabies Kembali Ancam Warga Sikka, Pemda Minta 1.000 Dosis Vaksin HPR ke Provinsi
Clara mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap anjing yang memiliki indikasi rabies, apalagi saat ini jumlah vaksin rabies di Kabupaten Sikka sangat terbatas.
"Tetap waspada, baik yang punya anjing atau tidak punya, karena kita tidak pernah tahu kita diintai oleh anjing yang entah dari mana, kebetulan kasus ini digigit oleh anjing sendiri," ujar Clara.
Dia pun berharap adanya sinergisme Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka untuk mencegah peningkatan jumlah kasus rabies.
"Kita hanya atasi manusianya sementara hewannya tidak kita atasi, kita tidak akan pernah selesai dengan masalah ini, jadi anjingnya kita selesaikan, manusianya kita edukasi, waspada," ucap Clara.
"Ketika ada gigitan, maka penatalaksanaan gigitannya harus dilakukan dengan benar dan kalau ada gigitan maka harus mendapatkan VAR," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunFlores.com dengan judul "Bocah Korban Gigitan Anjing Rabies di Sikka Sempat 2 Kali Diberi VAR, dr. Clara: Tetap Waspada"
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.