MAKASSAR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan melakukan koordinasi dengan kadernya se-Sulawesi Selatan di Hotel Claro, Makassar, pasca pertemuan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Rabu (3/5/2023).
Zulkifli enggan berkomentar soal nasib KIB, pasca-PPP telah berlabuh dan berkoalisi dengan PDI-P dengan mendukung Ganjar Pranowo.
Baca juga: PPP Koalisi dengan PDI-P, PAN Sebut KIB Ikut Dukung Ganjar jika...
Saat ditanya arah dukungan PAN, Zulkifli Hasan hanya mengatakan, nanti akan dilanjutkan dengan pertemuan-pertemuan Partai Politik antar ketua Partai, antar Capres. Akan tetapi garis besarnya komitmen kemajuan bangsa Indonesia.
"Pertemuan Koalisi Pemerintah, Kemarin kan (2/3/2023), ketemu di kantor PAN. Memang direncanakan ada pertemuan lanjutan, saya usulkan di waktu itu ngopi-ngopi sudah diadakan semalam dihadiri Mbak Mega, Prabowo, Cak Imin, Pak Mardiono, Pak Airlangga, dan tentu saya sendiri," katanya.
Menurut Zulkifli, Indonesia punya bonus demokrasi yang puncaknya 2025 sampai 2038. Di masa itu, Indonesia berubah dari negara berkembang menjadi negara maju seperti yang terjadi di Korea Selatan, maka ditentukan di 2025 hingga 2038.
"Oleh karena itu, suksesi kepemimpinan itu penting. Jangan sampai kita punya pemimpin baru, berubah lagi, hingga tidak maju-maju. Jangan seperti negara lain, ada yang para elite-nya bertengkar hingga saling memenjarakan. Itu bisa kita terperangkap di negara berkembang," jelasnya.
Zulkifli menuturkan, demokrasi di Indonesia perlu meletakkan dasar yang kuat dan kokoh agar dapat nanti 2025 hingga 2038 take off melanjutkan pembangunan yang ada dan sudah bagus. Sehingga tahun 2025 hingga 2038 kita bisa menjadi negara maju.
"Oleh karenanya, koalisi pemerintahan yang mengerti betul pembangunan yang sudah dikerjakan kita harapkan itu bisa bersatu dan kompetisinya juga untuk kemajuan Indonesia," tambahnya.
Baca juga: Ajak PAN-Golkar Dukung Ganjar Jadi Capres, PPP: Kalau Terjadi Namanya KIB Plus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.