Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Yulianus Tewas Ditembak Polisi di Dogiyai Papua, Warga yang Marah Bakar Kios dan Truk

Kompas.com - 23/01/2023, 12:11 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Sekelompok warga membakar sejumlah kios dan dua unit truk di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, pada Sabtu (21/1/2023).

Aksi tersebut dilatari kemarahan warga atas kematian Yulianus Tebai (30) yang ditembak oleh polisi pada hari yang sama.

Kronologi penembakan

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Benny Ady Prabowo mengatakan, kejadian itu bermula ketika sekelompok pemuda memalak sopir truk di wilayah Kampung Gopouya, sekitar pukul 13.00 WIT.

Selain melakukan pemalakan, para pemuda itu juga melempari truk yang datang dari arah Kabupaten Paniai menuju Kabupaten Nabire menggunakan batu.

Baca juga: Diduga Beli Senjata untuk KKB di Papua Nugini, 2 Mahasiswa Ditangkap di Boven Digoel

Polisi yang tengah mengawal truk itu pun merespons tindakan pemalakan dan pelemparan tersebut dengan melepaskan tembakan senjata api.

“Jadi bukan oknum ya. Itu berbeda. Anggota (polisi) melakukan penembakan karena saat itu kondisinya chaos, yang mengakibatkan harus melakukan pembelaan diri,” kata Benny kepada Tribun-Papua.com, Sabtu (21/1/2023) malam, dikutip Kompas.com pada Senin (23/1/2023).

Proses evakuasi korban

Kapolres Dogiyai, Kompol Samuel D Tatiratu mengatakan, usai mengetahui informasi soal adanya tindak pemalakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.

Akan tetapi, setibanya di lokasi, korban telah ditemukan tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan.

Aparat kepolisian pun kemudian bernegosiasi dengan keluarga korban yang telah berada di lokasi kejadian agar jasad korban dievakuasi ke Puskesmas Bomomani.

Baca juga: Fokus Perkuat Polres di 3 Provinsi Baru, Kapolda Papua Akan Kirim Tambahan Personel

Tak lama berselang, sekelompok pemuda datang menyerang aparat kepolisian yang hendak mengevakuasi korban dengan menggunakan batu, kayu, dan benda-benda lainnya.

Menanggapi serangan dari kelompok pemuda tersebut, polisi pun memilih mundur menjauh dari lokasi kejadian.

Massa bakar kios dan truk

Usai menyerang aparat, kelompok yang marah dengan tewasnya Yulianus Tebai, mengamuk dan membuat kericuhan di sekitar lokasi kejadian.

Sejumlah kios dan dua unit truk dirusak dan dibakar sebagai pelampiasan amarah massa atas tewasnya Yulianus.

Baca juga: Pemprov Papua Barat Alokasikan Anggaran Rp 6 Miliar untuk Sail Teluk Cenderawasih

Pelaku ditindak tegas

Samuel mengaku, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap para pelaku, baik pelaku pemalakan, penembakan, dan pembakaran kios.

Dia berjanji, polisi akan menindak tegas para pelaku yang terbukti bersalah dalam persoalan tersebut sesuai ketentuan hukum.

Sementara itu, Benny menyampaikan, polisi yang melakukan penembakan hingga membuat Yulianus Tebai tewas kini tengah menjalani pemeriksaan di Polres Nabire.

“Kini (pelaku) sedang diperiksa di Polres Nabire,” pungkas Benny.

Artikel ini telah tayang di TribunPapua.com dengan judul "Duduk Perkara Polisi Tembak Mati Seorang Warga yang Picu Kericuhan di Dogiyai"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Makassar
Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Makassar
4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Makassar
Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Makassar
20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

Makassar
Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com