MAKASSAR, KOMPAS.com - Penyebab pasti meninggalnya salah satu peserta tarik tambang yang digelar oleh Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) Sulawesi Selatan, belum juga terungkap.
Diketahui, tarik tambang yang digelar pada Minggu (18/12/2022) menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan belasan peserta terluka.
Sejumlah peserta yang menjadi saksi mata menyebutkan bahwa tali tambang tiba-tiba terputus dan terpental. Hal itu membuat Masyita yang ada di dekat tali terlilit dan ikut terpental. Masyita pun meninggal di tempat setelah kepalanya terbentur beton pembatas jalan (separator).
Salah seorang keluarga korban, Hilda Wahyuni mengungkapkan saat itu seluruh peserta masih banyak yang berada di jalanan. Namun, tiba-tiba tali putus saat digulung menggunakan mesin.
"Korban berada di dekat tali tambang yang terbentang tergeletak di aspal. Tiba-tiba tali tambang itu putus saat digulung menggunakan mesin. Tali terpental ke arah korban dan menyeretnya hingga kepalanya terbentur di beton pembatas jalan," ungkap Hilda, Selasa (20/12/2022).
Baca juga: Danny Pomanto Ajak Alumni Unhas Doakan Korban Meninggal Insiden Tarik Tambang
Hal senada juga diungkapkan peserta lainnya, Muh Fahmi Erwin yang merupakan warga RT 001 RW 007, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini. Diketahui korban tewas Masyita merupakan Ketua RT 001 di wilayah tersebut.
Dia membeberkan, jika tali tambang tersebut tiba-tiba terputus setelah tertarik keras.
"Tiba-tiba tali tambang yang tadinya membentang itu tertarik keras sampai putus itu tali," beber Erwin.
Menurutnya, saat it cuaca di Kota Makassar mendung. Sebagian peserta ada yang berteduh, ada pula yang duduk santai di trotoar.
Dia juga melihat ada peserta yang masih berdiri sambil ngobrol serta selfie di jalanan di dekat tali tambang.
"Tiba-tiba tali tambang yang tadinya membentang tertarik keras sampai putus talinya. Kemudian korban terpental ke belakang dan kepalanya membentur benton pembatas jalan. Setelah terbentur, dia masih tertarik sampai ke aspal. Sampai dia terbaring di aspal dan kepalanya pendarahan banyak di situ," jelasnya.
Akibat kejadian itu, Erwin juga turut menjadi korban meski hanya mengalami luka ringan. Dia terluka setelah tali tambang tersebut melilit kakinya.
"Sempat kaki saya terseret tali tambang itu, tapi saya masih bisa mengendalikan diri sehingga hanya kaki saya yang luka," katanya.
Keterangan saksi mata di lokasi tersebut diperkuat dengan rekaman kamera pemantau atau CCTV yang memperlihatkan detik-detik tali tambang putus hingga menyeret korban, Masyita.
Baca juga: IKA Unhas Beri Beasiswa ke Anak Korban Meninggal Insiden Tarik Tambang
Dalam rekaman CCTV, peserta tarik tambang termasuk korban, Masyita masih berdiri santai di lokasi. Terlihat, para peserta berdiri menunggu aba-aba dari panitia. Peserta pun terlihat ada yang ngobrol dan ada pula yang selfie.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.