Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru 9 Pelaku Pemerkosaan Bocah SD Berusia 11 Tahun di Sulsel, Semua Tetangga Korban

Kompas.com - 01/12/2022, 16:45 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Luwu, Sulawesi Selatan, masih memburu terduga pelaku pemerkosaan bocah SD berusia 11 tahun yang tak lain adalah tetangga korban di Kecamatan Larompong.

Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muhammad Saleh mengatakan, para terduga pelaku saat ini melarikan diri ke luar daerah dan tengah dalam pengejaran.

“Ada 9 terduga yang tak lain adalah tetangga korban saat ini tengah diselidiki keberadaannya, mereka kabur ke luar daerah,” kata Saleh saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (01/12/2022).

Baca juga: Sakit, Terlapor Kasus Dugaan Pelecehan Atlet di Bantul Batal Diperiksa Hari Ini

Menurut Saleh, dalam kasus ini ada 9 orang terduga dan mereka sudah berkeluarga.

“Ada 9 orang yang terduga dalam kasus ini yakni 5 orang melakukan persetubuhan dan 4 orang yang hanya memegang-megang saja,” ucap Saleh.

Menurut dia, dugaan persetubuhan anak di bawah umur ini tidak terjadi pada waktu yang bersamaan melainkan berbeda waktu dan tempatnya.

"Jadi sementara kami masih dalami juga karena kan baru sekitar 2 hari masuk laporannya dan kejadiannya berulang kali, tidak bersamaan semua, tetapi kita masih mencari dasar kesaksian dulu,” tutur Saleh.

Baca juga: Pria yang Aniaya Terduga Pelaku Pelecehan di Ende Jadi Tersangka, Terancam 2 Tahun Penjara

Sebelumnya diberitakan, seorang anak berinisial SB (11) diperkosa oleh pemuda yang tak lain adalah tetangga korban sendiri di Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muh Saleh, mengatakan kasus pemerkosaan anak di bawah umur ini tengah didalaminya.

“Kejadiannya sudah lama sekitar 2021 lalu, namun kami baru menerima laporan pada Minggu (27/11/2022),” kata Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muh Saleh, Selasa (29 /11/2022).

Menurut Saleh korban diperkosa oleh tetangganya sejak ia duduk di kelas 4 hingga kelas 5 Sekolah Dasar.

“Awalnya SB ini bermain ke rumah salah satu terduga pelaku. Saat itu oleh pelaku SB dibujuk dan dijanjikan sejumlah uang,” ucap Saleh.

Menurut Saleh, kasus pemerkosaan anak di bawah umur ini tidak dilakukan oleh satu orang melainkan beberapa orang.

“Beberapa orang tetangga korban melakukan hal yang sama dengan rentan waktu yang berbeda, modusnya juga sama. SB dibujuk dan dijanjikan sejumlah uang dari terduga pelaku,” ujar Saleh.

Dari keterangan korban, ia diperkosa oleh 5 orang yang masih tetangganya. Pemerkosaan ini terungkap setelah salah seorang tetangga SB yang merupakan pemilik warung curiga, karena korban kerap jajan dengan membawa uang yang banyak.

“Saat berbelanja di warung dekat rumahnya, pemilik warung curiga, SB mencuri uang milik orangtuanya untuk berbelanja. Pemilik kemudian bertanya kepada orang tuakorban, kalau anaknya sering berbelanja di warung miliknya dengan membawa uang yang banyak,” tutur Saleh.

“Setelah itu, orangtua korban pun bertanya kepada SB dari mana asal uang yang ia gunakan untuk berbelanja, kemudian SB mengaku jika ia mendapatkan uang itu setelah melakukan hubungan badan dengan tetangganya, kasusnya masih kita dalami, karena sudah lama dan terduga pelaku lebih dari satu orang,” jelas Saleh.

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Peringati Hari HAM, Mahasiswa di Makassar Lempari Polisi Saat Dikawal Masuk Kampus

Peringati Hari HAM, Mahasiswa di Makassar Lempari Polisi Saat Dikawal Masuk Kampus

Makassar
Kepsek SMA 17 Makassar Dimutasi Dampak Aksi Demo Siswanya

Kepsek SMA 17 Makassar Dimutasi Dampak Aksi Demo Siswanya

Makassar
Kapal Pinisi: Sejarah, Ciri Khas, dan Lokasi Pembuatan

Kapal Pinisi: Sejarah, Ciri Khas, dan Lokasi Pembuatan

Makassar
Berusaha Kabur Usai Rampok SPBU, Buruh Bangunan di Maros Sulsel Ditembak

Berusaha Kabur Usai Rampok SPBU, Buruh Bangunan di Maros Sulsel Ditembak

Makassar
Terungkap, Ibu Hamil 3 Bulan di Baubau Tewas Dianiaya Suami

Terungkap, Ibu Hamil 3 Bulan di Baubau Tewas Dianiaya Suami

Makassar
Divonis 13 Tahun Penjara, Ricky Ham Pagawak Ajukan Banding

Divonis 13 Tahun Penjara, Ricky Ham Pagawak Ajukan Banding

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 9 Desember 2023: Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 9 Desember 2023: Siang Hujan Sedang

Makassar
Kronologi Pembunuhan Ayah dan Anak di Maros, Sempat Duel dengan Pria yang Tak Dikenal

Kronologi Pembunuhan Ayah dan Anak di Maros, Sempat Duel dengan Pria yang Tak Dikenal

Makassar
Viral Aksi Muda-mudi di Makassar Freestyle Ugal-ugalan, Jadi Sorotan Jenderal Mabes Polri

Viral Aksi Muda-mudi di Makassar Freestyle Ugal-ugalan, Jadi Sorotan Jenderal Mabes Polri

Makassar
Diduga Lecehkan Tahanan Wanita, Briptu S Sanksi Demosi 7 Tahun, Korban: Rasanya Tidak Adil

Diduga Lecehkan Tahanan Wanita, Briptu S Sanksi Demosi 7 Tahun, Korban: Rasanya Tidak Adil

Makassar
Viral, Video Dua Wanita Langgar Lalu Lintas di Makassar Lolos Saat Polisi 'Main HP'

Viral, Video Dua Wanita Langgar Lalu Lintas di Makassar Lolos Saat Polisi "Main HP"

Makassar
IRT Terduga Pelaku Ujaran Kebencian Terkait Bentrok di Bitung Ditangkap

IRT Terduga Pelaku Ujaran Kebencian Terkait Bentrok di Bitung Ditangkap

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 7 Desember 2023: Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 7 Desember 2023: Siang Hujan Petir

Makassar
Baliho Ganjar-Mahfud di Makassar Jadi Sasaran Vandalisme, TPD Sulsel Santai

Baliho Ganjar-Mahfud di Makassar Jadi Sasaran Vandalisme, TPD Sulsel Santai

Makassar
Terdampak Pemadaman Listrik Bergilir hingga 6 Jam Per Hari, Warga di Makassar Dapat Kompensasi Rp 9.000

Terdampak Pemadaman Listrik Bergilir hingga 6 Jam Per Hari, Warga di Makassar Dapat Kompensasi Rp 9.000

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com