Lanjut Zulkia, saat banjir datang seluruh perabot rumah tangga tempat tidur, alat masak, alat makan dan minum serta bahan makanan terendam banjir.
“Tak ada yang bisa kami selamatkan semua sudah terendam, syukurlah rumah tidak mengalami kerusakan hanya lumpur yang banyak dalam rumah,” ucap Zulkia.
Lurah Salu Battang, Saiman, mengatakan sedikitnya 200 rumah warga terendam banjir, lahan pertanian padi sawah 120 hektar dan tambak empang 50 hektar.
“Fasilitas lainnya yang terendam yaitu 1 unit gedung sekolah dasar (SD), 1 unit gedung SMP, masjid dan kantor Lurah Salu Battang,” ujar Saiman.
Baca juga: Banjir Kali Lamong Meluas ke 15 Desa di Gresik, 40 Hektar Sawah Terendam
Banjir mulai terjadi pada Sabtu (08/10/2022) malam sekitar pukul 22.00 Wita dan mulai surut pada pagi hari, meski demikian banjir masih menggenangi permukiman warga.
“Kampung Lengkong Jana dan Marobo masih naik, jadi di daerah depan sudah surut tetapi di daerah belakang di dua kampung tersebut hingga sore ini air masih naik,” tutur Saiman.
Kondisi warga di lokasi banjir mengalami krisis air bersih, pantauan di lokasi sejumlah pihak menyalurkan air minum kemasan dan air bersih namun belum mencukupi, di sisi lain akses jalan yang dilalui oleh relawan untuk menyalurkan bantuan masih tertutup banjir.
“Ada beberapa yang sudah menyalurkan bantuan air seperti PDAM karena memang air PAM tidak mengalir akibat banjir, Dinas Sosial Palopo, Baznas, ada juga bantuan dari organisasi non pemerintah,” jelas Saiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.