Salin Artikel

Ratusan Hektar Padi Sawah Terendam Banjir, Petani Salu Battang Palopo Terancam Gagal Panen

Sebagian petani berupaya menyelamatkan tanaman padi mereka dengan menyiram agar tidak membusuk akibat rendaman lumpur, sementara sebagian masih menunggu air surut.

Menurut petani setempat, Supardi (53), seluruh area persawahan di Kelurahan Battang terendam banjir yang membuat petani terancam gagal panen.

“Semua padi sawah terendam, ada sekitar 300 hektar, cuma saya tidak tahu apakah masih bisa diambil atau tidak,” kata Supardi saat dikonfirmasi di lokasi, Senin (10/10/2022) pagi.

Lanjut Supardi, tanaman padi sawah mereka sebelumnya sudah terendam banjir sekitar 4 hari yang lalu dan banjir kali ini adalah banjir susulan kedua.

“Beberapa hari lalu banjir sudah merendam tanaman padi kami walaupun hanya sebentar, beda yang kemarin sampai saat ini sebagian masih terendam,” ucap Supardi.

Para petani berharap pemerintah memperhatikan nasib mereka yang terancam gagal panen akibat banjir.

“Kami ini menunggu bagaimana upaya pemerintah melihat situasi dan keadaan kami ini yang susah payah mengolah tanaman padi namun terjadi bencana,” ujar Supardi.

Selain area persawahan, banjir juga merendam area perkebunan Kakao milik warga setempat.

Lurah Salu Battang, Saiman, mengatakan sedikitnya 200 rumah warga terendam banjir. “Lahan pertanian ada 300 hektar termasuk persawahan 120 hektar dan tambak empang 50 hektar,” tutur Saiman.

Sebelumnya diberitakan Hujan deras yang mengguyur Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Sejak Sabtu (08/10/2022) malam hingga Minggu (09/10/2022) dini hari, membuat Sungai Salu Battang, meluap dan merendam empat kelurahan di Kecamatan Telluwanua.

Kelurahan yang terdampak bencana banjir yakni Kelurahan Sumarambu, Kelurahan Jaya, Kelurahan Pentojangan dan Kelurahan Salu Battang.

Banjir terparah terjadi di Kelurahan Pentojangan dan Kelurahan Salu Battang, ketinggian air kedua kelurahan tersebut mencapai satu meter lebih yang mengakibatkan ratusan rumah, ruas jalan, gedung sekolah dan rumah ibadah terendam.

Menurut warga Zulkia (30) banjir yang terjadi datang disaat mereka sedang istirahat tidur dan mereka berupaya menyelamatkan diri dengan mengungsi ke rumah keluarganya dalam kondisi banjir disertai hujan deras.

“Pada Minggu (9/10/2022) dini hari tadi sekitar pukul 02.00 Wita air melebihi 1 meter sehingga kami mengungsi ke rumah keluarga tapi disana juga kebanjiran, jadi kami pasrah saja,” kata Zulkia saat dikonfirmasi di lokasi, Minggu (09/10/2022) sore.

Lanjut Zulkia, saat banjir datang seluruh perabot rumah tangga tempat tidur, alat masak, alat makan dan minum serta bahan makanan terendam banjir.

“Tak ada yang bisa kami selamatkan semua sudah terendam, syukurlah rumah tidak mengalami kerusakan hanya lumpur yang banyak dalam rumah,” ucap Zulkia.

Lurah Salu Battang, Saiman, mengatakan sedikitnya 200 rumah warga terendam banjir, lahan pertanian padi sawah 120 hektar dan tambak empang 50 hektar.

“Fasilitas lainnya yang terendam yaitu 1 unit gedung sekolah dasar (SD), 1 unit gedung SMP, masjid dan kantor Lurah Salu Battang,” ujar Saiman.

Banjir mulai terjadi pada Sabtu (08/10/2022) malam sekitar pukul 22.00 Wita dan mulai surut pada pagi hari, meski demikian banjir masih menggenangi permukiman warga.

“Kampung Lengkong Jana dan Marobo masih naik, jadi di daerah depan sudah surut tetapi di daerah belakang di dua kampung tersebut hingga sore ini air masih naik,” tutur Saiman.

Kondisi warga di lokasi banjir mengalami krisis air bersih, pantauan di lokasi sejumlah pihak menyalurkan air minum kemasan dan air bersih namun belum mencukupi, di sisi lain akses jalan yang dilalui oleh relawan untuk menyalurkan bantuan masih tertutup banjir.

“Ada beberapa yang sudah menyalurkan bantuan air seperti PDAM karena memang air PAM tidak mengalir akibat banjir, Dinas Sosial Palopo, Baznas, ada juga bantuan dari organisasi non pemerintah,” jelas Saiman.

https://makassar.kompas.com/read/2022/10/10/140626678/ratusan-hektar-padi-sawah-terendam-banjir-petani-salu-battang-palopo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke