Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Kamboja Pulang ke Parepare, Mengaku Bekerja Jadi Marketing Penipuan Investasi Bodong dan Judi Online

Kompas.com - 12/08/2022, 09:14 WIB
Suddin Syamsuddin,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PAREPARE, KOMPAS.com - Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Parepare, Sulawesi Selatan, menceritakan pengalamannya sebagai marketing investasi bodong dan judi online selama bekerja di Kamboja.

Andi Raiwansah mengatakannya kepada awak media saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Ujung Lare, Kecamatan Soreoang.

"Bahasa kasarnya, saya disuruh menipu dengan sasaran warga Eropa dan Amerika, Saya bekerja sebagai operator investasi bodong dan platform judi online," kata Andi, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: 12 WNI Korban Penipuan Online Pulang ke Indonesia, Mereka Dipekerjakan sebagai Admin Judi di Kamboja

Andi mengatakan, dia bekerja di salah satu perusahaan di Sihanoukville Kamboja. Awalnya dia mendaftar sebagai tenaga kerja melalui media sosial, karena dia terkena PHK di perusahaan sebelumnya di jakarta.

"Beberapa bulan lalu, saya terkena pengurangan karyawan saat bekerja di salah satu perusahan di Jakarta. Saat menganggur, saya kemudian mencari lowongan pekerjaan di media sosial dan mendapatkan lamaran menggiurkan bekerja di Kamboja," tutur Andi.

Mendapatkan tawaran pekerjaan ke Kamboja yang gajinya menggiurkan, Andi Raiwansah kemudian mendaftar dan diterima dengan cepat. Pengurusan visa dan paspor ditanggung pihak perusahaan.

"Saya mendaftar dan diterima dengan gaji yang menggiurkan. Saya kemudian ke Kamboja. Sampai di perusahaan tempat saya bekerja, saya dites komputer dan kecakapan Bahasa Inggris. Melihat kemampuan saya mengoperasikan komputer dan kecakapan bahasa inggris saya, mereka kemudian menempatkan saya sebagai marketing dalam perusahaan itu," terang Andi, yang mengaku Sarjana Sastra Inggris di Universitas Hasanuddin Makassar.

Andi kemudian menjalani pekerjaannya dengan menyasar orang-orang di Eropa dan Amerika, sampai tiga bulan ia bekerja. Andi kemudian diberhentikan karena dianggap sudah tak layak lagi menggalang target penipuan.

"Karena tidak sesuai dengan kata hati, kinerja saya kemudian menurun. Pihak perusahaan pun memecat saya. Saat tak lagi bekerja pihak perusahaan meminta denda kepada saya. Beberapa hari saya tersandera dalam kompleks perusahaan. Sampai keluarga saya di Parepare mengadukan kejadian yang saya alami di DPRD Kota Parepare," papar Andi.

Salah satu anggota DPRD Kota Parepare, Kamaluddin Kadir, kemudian menghubungi pihak KBRI mengenai penyanderaan TKI di negara yang pernah dijuluki "Neraka Dunia" tersebut.

"Setelah itu, pihak KBRI bekerja sama dengan Pemerintah Kamboja kemudian berkoordinasi dengan perusahaan tempat saya bekerja. Alhamdulillah saya bisa keluar dari kompleks perusahaan dengan denda gaji saya dipotong," ucap Andi Raiwansyah.

Ia mengaku pulang ke Indonesia dengan biaya sendiri, Andi saat pulang hanya membawa satu ransel pakaian dan menggunakan sandal jepit. Ia disambut haru oleh keluarganya.

Baca juga: Tahap Awal Penyelamatan, 12 PMI yang Disekap di Kamboja Tiba di Tanah Air

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

Makassar
Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Makassar
Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Makassar
4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Makassar
Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Makassar
20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

Makassar
Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com