Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solar Langka di Sulsel, Penyaluran Kebutuhan Masyarakat Terhambat

Kompas.com - 18/03/2022, 19:37 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com- Antrean kendaraan yang ingin mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, masih berlangsung sejak sepekan terakhir.

Akibatnya, truk dan bus yang menggunakan BBM solar tampak mengular panjang hingga ke jalanan.

Hingga Jumat (18/3/2022), antrean panjang mobil truk dan bus mencapai ratusan meter  terlihat di sejumlah SPBU Kota Makassar.

Baca juga: Walkot Makassar Samakan Ketua RT/RW yang Tak Mau Diganti dengan Putin

Mereka antre hingga berjam-jam untuk mendapatkan solar.

Seperti yang dikemukakan Daeng Sikki ketika ditemui saat duduk santai di atas mobil kontainernya.

Dia mengaku, telah menunggu tiga jam untuk mendapatkan solar untuk kendaraannya.

Menunggu berjam-jam setiap harinya sudah sepekan lebih dilakukannya setelah adanya pembatasan kouta solar.

“Saya sudah tiga jam menunggu ini, tapi belum dapat solar. Karena masih banyak kendaraan di bagian depan. Ini setiap hari dilakukan menunggu untuk mendapatkan solar sejak sepekan lebih,” katanya.

Baca juga: Kisah Sopir Truk Berburu Solar, dari Mogok di Jalan hingga Terpaksa Menginap di SPBU

Daeng Sikki mengungkapkan, sebelum adanya pembatasan solar ini biasa dia mengangkut kebutuhan pokok tiga trip.

Dengan adanya pembatasan penggunaan solar ini, dia hanya bisa melakukan satu perjalanan setiap harinya.

“Bayangkan saja, kalau kita cuma bisa satu trip saja. Berapa upah yang kami dapat setiap harinya, sedangkan dulunya tiga trip setiap harinya” jelasnya.

 

Daeng Sikki setiap harinya mengangkut kebutuhan-kebutuhan masyarakat dari gudang ke distributor.

“Jadi kalau kurang barang kebutuhan tersalurkan di masyarakat, bukan kesalahan distributor lagi. Tapi ini gara-gara solar, semua menghambat terutama penyaluran kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Demikian pula dengan Daeng Ngalle, sopir truk antar kota dalam provinsi ini.

Baca juga: Rumah di Makassar Jadi Tempat Penimbunan 11.000 Liter Minyak Goreng

Ngalle setiap harinya mengangkut kebutuhan pokok masyarakat dari Kota Makassar ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan.

Dia mengungkapkan,  banyak permintaan pedagang di daerah-daerah tidak bisa dia layani karena terkendala solar.

“Saya bawa bahan kebutuhan campuran ke daerah. Jadi kalau terhambat penyaluran, ya gara-gara solar ini. Banyak permintaan di daerah-daerah terkait kebutuhan masyarakat tidak bisa dilayani lagi. Karena kita harus antre berjam-jam untuk mendapatkan BBM solar,” katanya.

Baca juga: Solar Langka, Pemprov Riau Minta Setiap Pembelian BBM Bersubsidi Diawasi

Para sopir truk ini berharap, masalah kelangkaan solar ini bisa segera teratasi dan tidak menghambat lagi aktivitas masyarakat.

“Semoga pemerintah segera mengatasi kelangkaan solar ini, karena terhambat semua aktivitas. Terutama terhambat penyaluran kebutuhan masyarakat,” harap Daeng Ngalle. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Makassar
Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Makassar
3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

Makassar
Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Makassar
3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com