KOMPAS.com - Akibat dihukum makan plastik ole oknum guru berinisial MS, sejumlah murid SDN 50 Buton, Sulawesi Tenggara, trauma berangkat sekolah.
“Tak mau ke sekolah, gurunya jahat. Ada 16 orang dikasih makan. Suruh kasih masuk dalam mulut,” kata DS, salah satu korban ketika ditemui di rumahnya, Rabu (24/1/2022).
Menurut cerita DS, peristiwa itu terjadi ketika MS sedang mengajar di kelas IV.
Lalu, MS tiba-tiba masuk ke kelas III dan meminta DS serta teman-temanya tidak membuat gaduh.
Baca juga: Guru di Buton Diduga Hukum Murid Makan Sampah, Korban: Tak Mau Sekolah, Gurunya Jahat
Saat itu, kata DS, guru kelas III memang belum datang untuk mengajar.
MS saat itu sempat kembali mengajar di kelas IV. Namun karena suasana kelas III masih ribut, MS kembali datang dan menghukum para siswa kelas III.
Baca juga: Siswa Terpapar Covid-19 di SMAN 8 Yogyakarta Bertambah, Sekolah Tetapkan PTM 50 Persen
Sementara itu, orangtua DS Florentinus Leda menyayangkan tindakan guru MS. Pasalnya, anaknya menjadi trauma dan tidak mau sekolah.
“Sangat menyesalkan, kenapa ada guru seperti itu. Seharusnya guru itu mendidik,” katanya.
Florentinus pun berencana akan melaporkan oknum guru itu ke Polres Buton.
Penjelasan sekolah
Baca juga: Gurunya Jahat, Ambil Sampah Plastik dan Suruh Masuk dalam Mulut Kami
Sementara itu, pihak perwalian guru SDN 50 Buton Musrianto membenarkan adanya kejadian itu. Menurutnya, usai kejadian tersebut oknum guru tersebut sudah ditegur.
“Kami sudah menegur kepada yang bersangkutan, di situ saat ada mediasi, bahwa guru yang bersangkutan khilaf dan menyesal melakukan itu dan merasa bersalah dengan tindakan yang dilakukan dan berjanjian tidak akan mengulanginya lagi,” kata Musrianto.
Baca juga: Siswa SD di Lamongan Rela Menyisihkan Uang Jajan demi Bantu Biaya Pengobatan Suami Ibu Guru
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.