KOMPAS.com - Gempa dengan magnitudo 5,7 mengguncang Kabupaten Seram Bagian Timur dan sebagian wilayah Maluku Tengah, dan Maluku, pada Rabu (19/1/2022) malam sekitar pukul 23.29 WIT.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat gempa berada pada 3,37 Lintang Selatan dan 130,98 Bujur Timur atau berjarak 61 kilometer arah tenggara Bula, Seram Bagian Timur atau 131 kilometer bagian timur Kobisonta, Maluku Tengah.
Baca juga: Gempa Guncang Jayapura, Warga Panik Berlarian Keluar Rumah
Kedalaman gempa ini diketahui ada pada 85 kilometer di bawah permukaan laut.
Meski dirasakan kuat, BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca juga: Gempa M 5,5 Guncang Jayapura, Tak Berpotensi Tsunami
Gempa yang terjadi tidak terlepas dari karakteristik geografis Indonesia yang berada pada pertemuan lempeng-lempeng aktif.
Baca juga: Gempa Juga Bisa Dipantau dari Google Maps
Aktivitas lempeng ini yang kemudian menjadi penyebab adanya kerawanan bencana tinggi di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Pulau Seram.
Melansir laman BMKG, Laut Banda dan pulau-pulau di sekitarnya, khususnya Provinsi Maluku merupakan wilayah yang berada di pertemuan 3 lempeng yaitu lempeng Eurasia, Pasifik dan Australia.
Pulau Seram dan sekitarnya merupakan zona sesar geser (strike-slip) sebagai akibat detachment atau bergesernya slab lempeng.
Pergerakan aktif sesar strike-slip sebagai akibat dari “Banda Opening” ini merupakan kawasan sangat rawan gempa dan tsunami yang patut diwaspadai di wilayah timur Indonesia.
Terkait hal ini, BMKG juga telah mencatat sejarah gempa dan tsunami di Pulau Seram.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.