KOMPAS.com - Pakaian adat Maluku adalah sepertihalnya busana daerah pada umumnya.
Yaitu, busana-busana yang dilengkapi dengan aksesori sederhana.
Aksesoris terbuat dari manik-manik, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, tulang hewan,
dan lain sebagainya. Demikian dengan pula, bahan pakaian.
Sejalan dengan perkembangan zaman, pakaian adat Maluku ikut mengalami perubahan,
terutama pakaian wanita.
Perubahan terkait dengan pengaruh budaya dari Cina, Arab, dan Eropa.
Yang lambat- laun, perubahan itu diterima sebagai bagian dari miliknya.
Situasi semakin berkembang sehingga muncul busana-busana daerah yang telah
termodifikasi sesuai perubahan zaman.
Pakaian adat Maluku terdapat beraneka ragam.
Berikut beberapa ragam pakaian adat Maluku:
Baca juga: 6 Pakaian Adat Jawa Barat dan Ciri Khasnya, dari Pangsi hingga Kebaya Sunda
1. Pakaian Baniang
Dulunya, pakaian baniang merupakan pakaian tradisional suku Jawa yang tinggal
di Maluku.
Seiring dengan berjalannya waktu, pakaian tersebut populer digunakan oleh
masyarakat Maluku.
Pakaian ini juga disebut sebagai baniang putih. Pakaian tersedia untuk
laki-laki dan perempuan.
2. Baju Cele
Baju cele bermotif garis-garis geometris yang biasanya dikombinasikan dengan
sarung yang warnanya tidak jauh berbeda. Warna pakaian ini biasanya ceria
Baju cele dikombinasikan dengan kain pelekat yang di salele atau disarungkan
dari luar sampai batas lutut dan pakai leso (sapu tangan yang diletakkan di pundak).
Baca juga: 5 Pakaian Adat Jawa Tengah dan Ciri Khasnya
Baju cele dipakai dalam upacara-upacara adat (pelantikan raja, acara cuci
negeri, acara pesta negeri, acara panas pela, dan lain-lain).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.