Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nuraini, Mahasiswi yang Rela Jadi Kuli Panggul Semen demi Bantu Orangtua

Kompas.com - 06/01/2022, 17:14 WIB
Suddin Syamsuddin,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PINRANG, KOMPAS.com- Perempuan berjilbab terlihat berdiri di belakang truk yang terparkir di depan salah satu toko bangunan Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Satu demi satu sak semen yang diturunkan dari truk dipanggul perempuan itu.

Remaja putri bernama Nuraini itu sudah terbiasa mengangkat bahan bangunan yang beratnya bisa mencapai belasan hingga puluhan kilogram itu.

Baca juga: Dugaan Kasus Pemerkosaan Mahasiswi, Ini Pernyataan Lengkap UMY

Pasalnya, pekerjaan itu terus dilakoninya sejak masih kelas 3 sekolah menengah pertama hingga kini.

Mahasiswi semester 4 yang berkuliah di Universitas Negeri Makassar itu bercerita, pekerjaan kasar itu dilakoni karena kasihan dengan kedua orangtuanya.

Nuraini merasa harus membantu beban keuangan yang ditanggung ayah dan ibunya.

Terlebih lagi, kedua orangtua Nuraini merupakan penyandang disabilitas.

"Mereka kadang pulang larut malam, setelah mengetahui pekerjaan mereka jadi kuli panggul semen, saya memutuskan mengajak adik-adik saya untuk membantu pekerjaan mereka," sebut Nuraini saat ditemui di tempatnya bekerja, Pinrang, Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Berkaca-kaca, Aceng Berterima Kasih ke Mahasiswi yang Membebaskannya dari Penjara: Bisa Kumpul Keluarga

Ketika pertama kali mulai bekerja sebagai kuli panggul, Nuraini memang merasa pekerjaan yang berat.

"Awalnya saya rasakan luka lecet di bagian bahu, pengaruh memanggul semen. Namun karena terbiasa akhirnya bahu ini sudah keras, layaknya semen," canda Nuraini yang membuat keluarganya ikut tertawa.

Nuraini Superman Women Kuli Panggul Semen Dari Pinrang.SUDDIN SYAMSUDDIN Nuraini Superman Women Kuli Panggul Semen Dari Pinrang.
Pekerjaan itu terus digeluti Nuraini hingga lulus SMA. Bahkan, setelah berkuliah pekerjaan itu tidak benar-benar ditinggalkannya.

"Kini saya sudah kuliah, hanya jika saya libur kuliah, saya kembali ke Pinrang untuk membantu bapak dan ibu serta keempat adik saya jadi kuli panggul semen," sebut Nuraini.

Setiap kali menjadi kuli panggul semen, Nuraini bisa ikut menurunkan sekitar 800 sak semen dari mobil menuju toko bangunan.

Baca juga: Abdul Rahim, Joki Vaksin Covid-19 di Pinrang Sulsel, Ditetapkan sebagai Tersangka

Setiap satu sak yang diangkat, dia dibayar Rp 600.

"Dalam satu mobil kami sekeluarga mendapat upah Rp 800.000 sekali bongkar. Hasil kerja keras kami itu dipakai orangtua membiayai pendidikan kami," papar Nuraini.

Masdar, ayah Nuraini, mengatakan, saat ini kondisi fisiknya memang sudah tidak lagi bisa bekerja secara maksimal.

Kondisi yang sama juga dialami istrinya.

"Salah satu tangan saya kaku, sementara kaki istri saya (ibu Nuraini) pincang karena kecelakaan kerja beberapa tahun lalu kaki istri saya tertimpa semen dari atas mobil," tutur Masdar ayah Nuraini.

Baca juga: Joki Vaksin di Pinrang Sulsel Klaim Pernah 3 Kali Disuntik dalam Sehari

Kata Masdar, kelima anaknya itu ikut menjadi kuli semen karena ingin terus bersekolah.

Dia pun tak kuasa melarang anaknya bekerja keras demi pendidikan.

"Intinya mereka harus tetap sekolah apapun pekerjaan kami," harap Masdar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Makassar
3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

Makassar
Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Makassar
3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

Makassar
30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com