Salin Artikel

Cerita Nuraini, Mahasiswi yang Rela Jadi Kuli Panggul Semen demi Bantu Orangtua

Satu demi satu sak semen yang diturunkan dari truk dipanggul perempuan itu.

Remaja putri bernama Nuraini itu sudah terbiasa mengangkat bahan bangunan yang beratnya bisa mencapai belasan hingga puluhan kilogram itu.

Pasalnya, pekerjaan itu terus dilakoninya sejak masih kelas 3 sekolah menengah pertama hingga kini.

Mahasiswi semester 4 yang berkuliah di Universitas Negeri Makassar itu bercerita, pekerjaan kasar itu dilakoni karena kasihan dengan kedua orangtuanya.

Nuraini merasa harus membantu beban keuangan yang ditanggung ayah dan ibunya.

Terlebih lagi, kedua orangtua Nuraini merupakan penyandang disabilitas.

"Mereka kadang pulang larut malam, setelah mengetahui pekerjaan mereka jadi kuli panggul semen, saya memutuskan mengajak adik-adik saya untuk membantu pekerjaan mereka," sebut Nuraini saat ditemui di tempatnya bekerja, Pinrang, Kamis (6/1/2022).

Ketika pertama kali mulai bekerja sebagai kuli panggul, Nuraini memang merasa pekerjaan yang berat.

"Awalnya saya rasakan luka lecet di bagian bahu, pengaruh memanggul semen. Namun karena terbiasa akhirnya bahu ini sudah keras, layaknya semen," canda Nuraini yang membuat keluarganya ikut tertawa.

"Kini saya sudah kuliah, hanya jika saya libur kuliah, saya kembali ke Pinrang untuk membantu bapak dan ibu serta keempat adik saya jadi kuli panggul semen," sebut Nuraini.

Setiap kali menjadi kuli panggul semen, Nuraini bisa ikut menurunkan sekitar 800 sak semen dari mobil menuju toko bangunan.

Setiap satu sak yang diangkat, dia dibayar Rp 600.

"Dalam satu mobil kami sekeluarga mendapat upah Rp 800.000 sekali bongkar. Hasil kerja keras kami itu dipakai orangtua membiayai pendidikan kami," papar Nuraini.

Masdar, ayah Nuraini, mengatakan, saat ini kondisi fisiknya memang sudah tidak lagi bisa bekerja secara maksimal.

Kondisi yang sama juga dialami istrinya.

"Salah satu tangan saya kaku, sementara kaki istri saya (ibu Nuraini) pincang karena kecelakaan kerja beberapa tahun lalu kaki istri saya tertimpa semen dari atas mobil," tutur Masdar ayah Nuraini.

Kata Masdar, kelima anaknya itu ikut menjadi kuli semen karena ingin terus bersekolah.

Dia pun tak kuasa melarang anaknya bekerja keras demi pendidikan.

"Intinya mereka harus tetap sekolah apapun pekerjaan kami," harap Masdar.

https://makassar.kompas.com/read/2022/01/06/171435178/cerita-nuraini-mahasiswi-yang-rela-jadi-kuli-panggul-semen-demi-bantu

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke