TANA TORAJA, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan berencana merelokasi warga terdampak longsor yang berada di kecamatan Makale dan Makale Selatan.
Tragedi bencana longsor ini tepatnya terjadi di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale dan Dusun Pangra’ta’, Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja pada Sabtu (13/4/2024).
20 orang meninggal, puluhan orang luka-luka, dan sejumlah rumah warga rusak parah tertimpa longsor.
Baca juga: Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja
Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi untuk membahas rencana relokasi korban longsor ini.
Nantinya akan segera dilakukan pendekatan terhadap masyarakat terdampak longsor untuk mau direlokasi.
Rencananya, lokasi relokasi tidak jauh dari lokasi longsor.
“Di Palangka itu ada 7 unit rumah rusak, di Pangra’ta’ ada 2 unit rumah rusak, dan ada juga beberapa tempat yang perlu direlokasi," kata Theofilus Allorerung, saat dikonfirmasi Selasa (16/4/2024) sore.
"Semuanya ada sekitar 20 unit rumah yang akan direlokasi akibat tanah longsor di Tana Toraja selama Januari hingga saat ini, kita berharap BNPB bisa membantu,” sambungnya.
Dia menambahkan, Pemda Tana Toraja dan beberapa lembaga sudah menyatakan kesiapan untuk membantu relokasi warga.
“Kemensos membantu, warga dan lembaga-lembaga juga ikut membantu. Pemkab Tana Toraja akan menyiapkan lahan bagi warga tersebut. Kami berharap, warga yang terdampak dapat berpindah untuk direlokasi, mengenai logistik sudah siap. Yang inti adalah bagaimana mereka bersedia untuk direlokasi,” ucap Theofilus.
Theofilus berkata, pihaknya sering menginformasikan mitigasi bencana di Tana Toraja.
Salah satunya imbauan agar warga tidak memanfaatkan lahan di lereng dengan tingkat kemiringan yang tinggi.
“Kami juga melarang petani menggunakan herbisida dan pestisida dalam membasmi rumput di daerah kemiringan tinggi karena akan mematikan tanaman di situ. Kami juga mengupayakan membuat terasering di kebun-kebun di lereng gunung. Nah ini memang perilaku petani kita yang lebih instan dalam bertani,” ujar Theofilus.
Theofilus mengatakan, lokasi longsor di dua kecamatan, yakni Lembang Randang Batu di Kecamatan Makale Selatan dan Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale memiliki medan yang sama.
Di Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan memang sering terjadi longsor.