Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Anarkistis Pengantar Jenazah di Makassar, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Kompas.com - 03/04/2024, 11:15 WIB
Reza Rifaldi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Aksi anarkistis yang kerap dilakukan iring-iringan rombongan pengantar jenazah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), seakan-akan sudah menjadi hal lumrah di jalan. 

Baru-baru ini saja aksi anarkistis iring-iringan pengantar jenazah sudah dua kali terjadi. Bahkan salah satu korban penganiayaan merupakan anggota Brigade Mobil (Brimob) yang sedang bertugas. 

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

Sosiolog dari Universitas Negeri Makassar (UNM) yakni Bahrul Amsal mengatakan, aksi anarkistis yang kerap dilakukan iring-iringan pengantar jenazah tersebut didasari dua faktor. 

"Sering kali peristiwa ini didorong oleh arogansi kelompok disebabkan faktor kerumunan. Kerumunan kerap mengubah psikologi seseorang menjadi lebih berani, agresif, dan anarkistis," ucap Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNM ini kepada Kompas.com, Senin (1/4/2024). 

Baca juga: Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah di Makassar Aniaya Ojek Online

Baca juga: Kronologi Anggota Polisi di Makassar Dikeroyok Pengantar Jenazah, Ditendang dan Diinjak

Kondisi jalan yang ramai 

Bahrul menjelaskan, aksi anarkistis iring-iringan jenazah juga kerap dipicu dengan kondisi jalan yang ramai, sedangkan rombongan sedang terburu-buru dan dapat menimbulkan kesalahpahaman. 

"Ditambah karena dalam Islam penyelenggaraan jenazah mesti disegerakan dikebumikan, membuat pengiring jenazah menjadi tidak sabar menghadapi kondisi jalan raya yang kerap macet dan ramai," bebernya.

Bahrul menyebutkan, ada beberapa langkah yang mesti dilakukan guna menekan aksi anarkistis tersebut.

Pertama yakni koordinasi pihak keluarga jenazah dengan petugas berwenang agar dilakukan pengawalan.  

"Penting juga pihak berduka sebelum berangkat memberikan pengarahan kepada rombongan pengiring jenazah agar tertib aturan dan lebih bijak menggunakan jalan raya," ungkapnya. 

Baca juga: Rombongan Pengantar Jenazah Aniaya Anggota Polisi, Awalnya Motor Korban Ditendang Pelaku

Polisi kerap lakukan imbauan dan sediakan pengawalan

Beberapa warga dan pengendara yang terlibat adu jotos dengan rombongan roda dua pengantar jenazah di Jalan Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel. Sabtu (15/4/2023).ist Beberapa warga dan pengendara yang terlibat adu jotos dengan rombongan roda dua pengantar jenazah di Jalan Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel. Sabtu (15/4/2023).

Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan, pihaknya sudah sering kali mengimbau kepada masyarakat agar menyampaikan jika membutuhkan pengawalan dari polisi. 

Masyarakat, imbuhnya, bisa menyampaikan ke personel Bhabinkamtibmas di wilayah masing-masing jika hendak meminta bantuan. 

"Mohon segera masyarakat untuk melaporkan kepada Bhabinkamtibmas atau Polrestabes, dan kita kawal sampai tujuan. Sehingga masyarakat dalam mengantar jenazah bisa berjalan tertib. Sehingga tidak menimbulkan ugal-ugalan dan mengutamakan ketertiban di jalan," kata dia, Minggu. 

Baca juga: Viral Video Rombongan Pengantar Jenazah di Makassar Bersikap Arogan, Ini Kata Polisi

Ngajib mengatakan, sudah ada dua aksi anarkistis yang dilakukan iring-iringan pengantar jenazah.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Bocah 4 Tahun Terjebak Dalam Mesin Cuci, Damkar Turun Tangan

Bocah 4 Tahun Terjebak Dalam Mesin Cuci, Damkar Turun Tangan

Makassar
Diduga Lecehkan Tiga Bocah SD, Pria di Makassar Diamuk Massa

Diduga Lecehkan Tiga Bocah SD, Pria di Makassar Diamuk Massa

Makassar
Dapat Perintah PDI-P Maju Pilkada Sulsel, Danny Pomanto Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain

Dapat Perintah PDI-P Maju Pilkada Sulsel, Danny Pomanto Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain

Makassar
Kasus Dugaan Pungli UNM, Polda Sulsel Periksa Dekan dan Staf

Kasus Dugaan Pungli UNM, Polda Sulsel Periksa Dekan dan Staf

Makassar
Damkar Makassar Kena 'Prank' Laporan Kebakaran Palsu, Sempat Kerahkan Personel dan Mobil Pemadam

Damkar Makassar Kena "Prank" Laporan Kebakaran Palsu, Sempat Kerahkan Personel dan Mobil Pemadam

Makassar
Wali Kota Makassar Siapkan Nobar Timnas Sambil Makan Gratis, di Mana Lokasinya?

Wali Kota Makassar Siapkan Nobar Timnas Sambil Makan Gratis, di Mana Lokasinya?

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Makassar
Diduga Cekcok dengan Istri, Pria di Makassar Bakar Rumah Mertuanya

Diduga Cekcok dengan Istri, Pria di Makassar Bakar Rumah Mertuanya

Makassar
Seluruh Korban Longsor di Buntao Toraja Utara Ditemukan, Basarnas Tutup Pencarian

Seluruh Korban Longsor di Buntao Toraja Utara Ditemukan, Basarnas Tutup Pencarian

Makassar
Satu Korban Longsor di Toraja Utara Ditemukan Tewas

Satu Korban Longsor di Toraja Utara Ditemukan Tewas

Makassar
Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’

Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Makassar
Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com