KOMPAS.com - FA, bocah perempuan berusia 13 tahun yang bekerja sebagai pelayan cafe di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, meninggal dunia usai dianiaya oleh bos dan rekan kerjanya.
Dari kasus tersebut, polisi mengamankan dua pelaku yakni pemilik kafe, Muhammad Ali (36) dan karyawan kafe, Farah Novita Hanindita Sigaro (19) pada Kamis (28/3/2024) sore.
Kasus tersebut terungkap setelah pihak keluarga menemukan sejumlah luka lebam di mayat korban yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Sugaan penganiayaan itu terjadi di salah satu rumah BTN Sultan Residance, Jalan Beruang Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Rabu (27/3/2024) pukul 18.30 Wita.
Korban merupakan warga Jalan Mallombasang, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Kematian tak wajar FA terungkap usai jenazahnya diantar ke rumah duka di Makassar.Pihak keluarga curiga kalau FA meninggal tak wajar karena ditemukan beberapa luka di tubuhnya.
Pihak keluarga pun melaporkan kematian FA ke Polres Pinrang.
Jenazah korban kemudian diotopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jumat (29/3/2024) siang.
Ibu FA, Nursia (40) mengatakan tahu kematian anaknya setelah ditelepon bos kafe tempat FA bekerja.
"Bosnya yang menelpon dia bilang meninggal anak ta, saya bilang kenapa bisa meninggal? Katanya jatuh di dalam kamar mandi, terus saya bilang kita bawahmi pale mayatnya ke sini (Makassar)," kata Nursia.
Baca juga: Kronologi ASN di Pinrang Tewas Tertimpa Gerbang Kantor Saat Bawa Truk Pengangkut Sampah
Sepengetahuan Nursia, anaknya ikut bekerja ke majikannya berinisial M di Sidrap sejak dua tahun lalu sebagai pelayan kafe.
Nursia pun mengaku, baru mengetahui dari sang majikan jika anaknya sudah tidak lagi bekerja di kafe yang berlokasi di Sidrap.
"Itu saya heran karena dia (M) bilang meninggal ada di Pinrang, kan ceritanya itu setahu saya di Sidrap kerja," ungkap Nursia.
"Jadi saya bilang kenapa bisa meninggal di Pinrang? Terus dia (M) bilang karena tutupki kafe bu' di Sidrap jadi saya ke Pinrang, jadi ku bilang di Pinrang ki, nabilang iya," bebernya.
Kasat Reskrim Polres Pinrang Iptu Andi Reza Pahlawan membenarkan kejadian ini.