UIN Alauddin Makassar Bantah Ikut Program "Ferienjob" di Jerman

MAKASSAR, KOMPAS.com - Univeristas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), membantah ikut program Ferienjob berkedok magang mahasiswa di Jerman.

Hal itu ditegaskan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga Prof Muhammad Amri.

"Tidak ada kerja sama resmi UIN Alauddin Makassar dengan program ferienjob, baik bersifat flagship maupun mandiri," kata Prof Muhammad Amri dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Jumat (29/3/2024).

Baca juga: 7 Kampus di Makassar Diduga Ikut Program Ferienjob di Jerman

Kendati demikian, Prof Muhammad Amri mengungkapkan UIN Alauddin memang pernah menerima undangan sosialisasi program ferienjob. Namun UIN Alauddin tidak merespons undangan tersebut.

"Salah satu alasannnya karena ketidakjelasan lembaga yang mengundang," tuturnya.

Dia mengaku, pernah ada mahasiswa UIN Alauddin atas nama Fikram yang mengikuti program tersebut. Alumni Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini berangkat tahun 2022. 

"Namun keberangkatan yang bersangkutan ke Jerman mengikuti program ferienjob dilakukan menurut inisiatif dan kemauan sendiri tanpa pernah berkoordinasi dengan Career Development Center (CDC) atau bagian Alumni UIN Alauddin Makassar," pungkasnya.

Baca juga: Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Diberitakan sebelumnya, Tujuh Perguruan Tinggi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) disebut mengikuti program ferienjob berkedok magang mahasiswa di Jerman.

Ferienjob sebenarnya bukan magang, namun pekerjaan musiman, terutama bagi mahasiswa untuk mengisi waktu libur.

Ketujuh Perguruan Tinggi yang diduga ikut terlibat Ferienjob yakni Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Universitas Negeri Makassar (UNM).

Serta Universitas Indonesia Timur (UIT), Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Universitas Fajar (Unifa), dan Universitas Kristen Indoensia (UKI) Paulus.