KOMPAS.com - Mansyur, salah satu korban selamat bencana longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), menceritakan detik-detik dirinya dan istri lompat ke jurang untuk mengindari longsor.
Saat itu Mansyur yang juga Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Suli Barat, Kabupaten Luwu, berboncengan pakai motor menuju ke sekolah tempat istrinya mengajar.
Setelah itu perjalanannya terhenti karena ada longsor di tengah jalan, tepatnya di Desa Bonglo, Bastem Utara.
Baca juga: Update Pencarian Korban Bencana Longsor di Luwu, Alat Berat Dikerahkan
"Sebelumnya ada longsor pertama, tidak bisa dibilang kecil juga, karena sudah menutupi badan jalan. Kemudian tidak berselang lama, kembali ada longsor susulan," ujarnya, Senin.
Baca juga: Cerita Sandek Selamat dari Longsor Luwu Saat Menunggu Antrean untuk Melintas
Mansyur melanjutkan, tak berselang lama terjadi longsor susulan. Saat itu Mansyur dan istri segera lari menjauh dari titik longsor dan sang istri nekat terjun ke jurang. Akibatnya, kata Mansyur, kaki istrinya keseleo dan terpaksa mendapat perawatan.
"Saya sama istri langsung lari. Istri saya lompat ke jurang untuk menghindari longsor," ucapnya.
Sementara itu, korban selamat lainnya bernama Sandek, juga mengaku panik saat longsor susulan menerjang.
Saat longsor terjadi, katanya, warga sedang membantu mendorong kendaraan yang terjebak longsor di hari sebelumnya.
Saat itu banyak sepeda motor mengantre untuk melintas. Namun, tiba-tiba material dari atas jatuh dan menyapu warga.
“Kami sedang menunggu giliran untuk lewat, tiba-tiba saja terjadi longsor susulan. Tanah dari atas jatuh, sementara kami para pengendara dan boncengannya serta pengendara motor yang sedang parkir lari berhamburan, ada yang lari ke sana (arah Bastem) ada yang lari ke sini (arah Palopo). Dan saya lari ke arah Palopo,” kata Sandek saat dikonfirmasi di lokasi, Senin (26/2/2024).
“Setelah kejadian itu, beberapa teman-teman yang selamat memvideokan dan melaporkan kejadian ini ke kepala desa. Tak berselang lama, para petugas TNI dan Polri serta pemerintah dari Palopo dan Luwu datang membantu mengevakuasi warga,” tambah Sandek.
Seperti diketahui, bencana tanah longsor terjadi di jalan trans-Sulawesi penghubung Kabupaten Luwu dan Kota Palopo di Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, pada Senin (26/2/2024) sekitar pukul 09.00 Wita.
Akibatnya, empat orang meninggal dan belasan lainnya alami luka-luka. Saat ini proses pencarian para korban yang diduga masih tertimbun terus dilakukan Tim SAR gabungan.
“Saat ini sudah ada 14 korban yang berhasil ditemukan, dari 14 korban longsor, 4 orang ditemukan meninggal dunia, 5 sedang dirawat di rumah sakit dan lainnya dalam keadaan selamat,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.