MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepergian Daliyah Salsabila masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga hingga rekannya.
Wanita berusia 23 tahun itu merupakan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang bertugas di TPS 45, Kelurahan Minasaupa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dari informasi yang dihimpun, Daliyah meninggal dunia akibat kelelahan dalam menjalankan tugasnya. Ditambah riwayat penyakit maag akut yang dideritanya selama ini.
Baca juga: Cerita Keluarga Petugas KPPS di Makassar yang Meninggal Dunia...
Meski telah mengikhlaskan kepergian Daliyah, pihak keluarga pun berharap besar agar kasus seperti yang dialami Daliyah dapat menjadi pembelajaran.
Kerabat Daliyah, Iwan mengungkapkan bahwa seharusnya pihak terkait mampu memberikan edukasi yang mempuni terhadap para petugas KPPS.
"Harusnya dalam bimbingan teknisnya, diberi tahu bagaimana mereka bisa stay (bertahan), karena bukan waktu singkat itu," jelas pria 44 tahun ini saat ditemui Kompas.com di rumah duka, Kamis (15/2/2024) malam.
Baca juga: Bawaslu: Pelanggaran Netralitas ASN Kedua Terbesar Setelah Etik
Baca juga: Penjelasan Rektorat UGM soal Petisi Bulaksumur dan Absennya Rektor
Iwan juga menyampaikan masukan bahwa semestinya di setiap TPS perlu disiapkan tenaga medis demi mengantisipasi keluhan petugas KPPS maupun warga saat proses pencoblosan hingga perhitungan suara.
"Harapan saya kan harusnya didampingi tenaga medis pada pelaksanaan karena mengingat mereka (petugas KPPS) kan maraton," kata Iwan.
"Yang saya liat di beberapa TPS tidak ada itu tenaga kesehatan yang stand by (siaga), alangkah baiknya ada tenaga kesehatan yang stand by," sambungnya.
Baca juga: Kelelahan dan Kurang Tidur, Dua Pengawas Pemilu di Nunukan Dilarikan Ke Rumah Sakit
Dengan keberadaan tenaga kesehatan itu imbuhnya, dapat mampu menindaklanjuti atau memberikan penanganan awal apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
"Apa pun keluhannya kan bisa cepat penanganannya, tidak boleh abai, sekecil apa pun keluhannya harus cepat ditangani," kata dia.
Iwan menjelaskan, masukan ihwal tenaga medis yang harus disiagakan di setiap TPS itu juga telah disampaikannya langsung ke KPU Kecamatan.
"Saya sampaikan tadi ke bapak KPU Kecamatan mudah-mudahan ada perbaikan ke depannya mengenai sistemnya supaya tidak ada terulang," tandasnya.
Baca juga: Jatuh Sakit, 14 Anggota KPPS dan PTPS di Dompu Dilarikan ke Rumah Sakit
Sebelumnya diberitakan, dua orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), meninggal dunia.
Kedua anggota KPPS yang meninggal yakni, William (24) warga Perumahan Makassar Indah dan Daliyah Salsabila (23) warga Kelurahan Minasa Upa, Makassar.
Ketua KPU Makassar, Hambaliie yang ditemui di rumah duka William mengatakan, 2 petugas KPPS meninggal diduga akibat kelelahan.
"Kedua petugas KPPS ini sebelum meninggal sempat sakit setelah mengantar undangan memilih pada tanggal 13 Februari 2024. Keduanya sempat dirawat di rumah sakit," katanya.
Baca juga: Kata Wakapolri soal Dugaan Rektor Unika Disuruh Buat Video Testimoni Apresiasi Kinerja Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.