MAMUJU, KOMPAS.com - Seorang warga bernama Dian di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), terpaksa ditandu sejauh 17 kilometer untuk berobat ke puskesmas usai akses jalan dari rumahnya menuju puskesmas tertutup material longsor.
Kejadian ini terekam dalam video berdurasi satu menit yang tersebar di media sosial Facebook dan Instagram.
Dalam video yang diunggah akun @infomamuju_ di instagram itu, terlihat beberapa warga menandu Dian dengan melintasi jalan yang cukup ekstrem.
Baca juga: 3 Desa di Purworejo Terendam Banjir, Warga Masih Enggan Mengungsi
Di sisi kiri terlihat jurang yang cukup curam. Jalan yang dilintasi warga saat menandu pun dipenuhi material bebatuan.
"Nasib-nasib," ujar suara yang ada di dalam video tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Kalumpang Iptu Yusuf Bahar mengatakan bahwa peristiwa warga yang ditandu itu terjadi di Desa Siraun, Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Kamis (1/2/2024) pagi.
Baca juga: Puluhan TPS di Demak Rawan Banjir dan Rob, Kecamatan Mana Saja?
Baca juga: Longsor Terjang Gunungkidul, Satu Rumah Rata dengan Tanah
Yusuf mengungkapkan bahwa akses jalan yang menghubungkan rumah Dian di Desa Siraun dan puskesmas di Desa Karataun masih tertutup sebagian material longsor.
Akses jalan sampai saat ini masih belum bisa dilalui kendaraan mobil.
"Kira-kira jarak tempuh kurang lebih 17 kilometer. Jadi masyarakat Desa Siraun secara bersama sama menandu pasien tersebut secara berganti-gantian," ujar Yusuf saat dikonfirmasi melalui Whatsapp, Jumat (2/2/2024) siang.
Baca juga: Hujan Dua Hari Tanpa Henti, Longsor Lumpuhkan Jalur SSB di Boyolali
Untuk kasus yang terjadi pada Dian, Yusuf mengungkapkan bahwa warga terpaksa menandunya mengingat kondisi Dian yang menderita penyakit komplikasi yang membuatnya tidak memungkinkan jika diangkut dengan sepeda motor.
Proses tandu Dian berjalan lancar hingga tiba di puskesmas.
Setelah di puskesmas barulah Dian dirujuk ke rumah sakit dan dibawa oleh ambulans.
Yusuf menerangkan bahwa kejadian seperti ini sudah sering terjadi di Desa Siraun mengingat akses jalan masih tertutupi longsor yang terjadi pada Selasa (9/1/2024) lalu.
"Info dari kepala Desa Siraun itu sudah biasa dilakukan untuk masyarakat desa Siraun karena akses untuk Desa Siraun belum bisa dilalui kendaraan roda empat," kata dia.
Baca juga: 14 Desa Terdampak Longsor dan Angin Kencang di Kebumen, Belasan Rumah Warga Rusak
Hingga kini imbuhnya, masih ada beberapa akses jalan yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Kalumpang yang masih tertutup material longsor yang terjadi pada 9 Januari 2024.
Longsor terjadi di beberapa titik di Desa Karataun akibat dari tingginya curah hujan.
Sebagian jalan yang tertutup material longsor sudah dibersihkan Dinas PUPR Sulbar. Namun masih ada beberapa titik yang masih tertutup material setelah akses untuk membersihkannya sulit dilalui ekskavator Dinas PUPR Sulbar.
"Sulitnya medan di lokasi longsor mengakibatkan proses pembersihan tanah longsor oleh alat berat berjalan lambat," pungkasnya.
Baca juga: 14 Desa Terdampak Longsor dan Angin Kencang di Kebumen, Belasan Rumah Warga Rusak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.