KOMPAS.com - Bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menurut Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, atau akrab disapa Danny, salah satu lokasi terdampak banjir adalah Perumnas Antang Blok 10, Blok 8, Kecamatan Manggala, dan warga Kodam 3, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya.
Kondisi itu, lanjut Danny, diduga dipengaruhi oleh adanya pembangunan perumahan yang memakai lahan sungai.
"Selain daerah itu daerah air, ada memang perumahan di sekitar situ yang mengambil lahan sungai yang mengakibatkan aliran air kurang lancar. Perumahan itu sudah lama dan entah siapa yang memberinya izin membangun, Jadi banyak masalah memang di daerah situ," katanya.
Baca juga: Pengungsi Banjir Antang Makassar Terus Bertambah, Total 444 Jiwa
Danny memastikan, pihaknya sudah mengantisipasi banjir dengan melakukan pengerukan di sungai. Selain itu, pihak Pemkot telah mengirimkan bantuan kepada para korban.
Berdasar catatan sementara Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar pada Kamis (18/1), sebanyak 444 jiwa terpaksa mengungsi akibat banjir di kawasan Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala.
Lalu sudah ada tiga tempat yang dijadikan posko pengungsian. Salah satunya di Masjid Jabal Nur. Dari pantauan Kompas.com, sejumlah warga harus menempati pelataran masjid.
"Ya, kita sudah pernah terjunkan langsung alat berat untuk melakukan pengerukan sungai. Kemudian, BBWS Pompengan melanjutkan. Kita juga sering berkoordinasi dengan BBWS Pompengan, nanti akan dibicarakan carikan solusinya. Karena daerah situ, air sungai kurang lancar mengalir dan memang daerah rendah tempat air," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi. Menurut Kabid Penyelamatan Damkar Makassar Safari Abustam sebagian wilayah di kawasan Blok 10 Perumnas Antang sudah tidak dapat diakses kendaraan, Rabu (17/1/1024).
"Ini sudah tidak bisa diakses kendaraan. Tapi kami sudah siapkan alternatif untuk evakuasi warga yang terdampak," tandasnya.
Sementara itu, salah satu warga Perumahan Antang mengatakan, ketinggian banjir bervariasi.
"Ini sudah disini sampai betis, kalau bagian dalam itu sudah sampai paha," kata salah seorang warga Jalil (35) yang ditemui Kompas.com di lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.