Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pinisi: Sejarah, Ciri Khas, dan Lokasi Pembuatan

Kompas.com - 09/12/2023, 23:07 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kapal Pinisi adalah sebutan untuk kapal tradisional yang digunakan oleh para pelaut dari Suku Bugis, Konjo dan Mandar di Sulawesi Selatan.

Pinisi juga menjadi lambang dari teknik perkapalan tradisional, sekaligus bagian dari adat istiadat masyarakat maritim di Sulawesi Selatan.

Baca juga: Desa Tana Beru, Tempat Pembuatan Kapal Pinisi di Bulukumba yang Syarat Tradisi

Sebagai kapal tradisional peninggalan nenek moyang, Kapal Pinisi diketahui telah ada sejak tahun 1500-an.

Tidak hanya dikenal sebagai warisan budaya asal Indonesia, kepopuleran Kapal Pinisi juga dikenal di dunia Internasional.

Baca juga: Kapal Pinisi Jadi Google Doodle Hari Ini, Ternyata Ini Alasannya...

Bahkan pada 7 Desember 2017, Kapal Pinisi Indonesia ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Dalam Sidang ke-12 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Pulau Jeju, Korea Selatan, Pinisi sebagai seni pembuatan kapal di Sulawesi Selatan (Art of boatbuilding in South Sulawesi) resmi ditetapkan ke dalam Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Baca juga: Google Doodle Hari Ini Tampilkan Pinisi, Kapal Indonesia yang Jadi Warisan Budaya Dunia

Sejarah Kapal Pinisi

Dilansir dari laman Kemendikbud, sejarah Kapal Pinisi tercatat pada Naskah La Galigo.

Disebutkan bahwa Kapal Pinisi pertama kali dibuat oleh Sawerigading, seorang putra mahkota Kerajaan Luwu.

Sawerigading membuat perahu pinisi dari pohon welengreng (pohon dewata) yang dikenal cukup kuat dan juga kokoh.

Sawerigading membuat kapal ini untuk berlayar menuju negeri Tiongkok, dengan tujuan utama merantau dan meminang We Cudai, seorang putri Tiongkok.

Setelah menikah dan menetap di negeri Tiongkok, Sawerigading pun rindu dan memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya.

Namun dalam perjalanan Sawerigading saat pulang ke Luwu, kapal ini menghadapi badai dan pecah menjadi tiga bagian.

Ketiga pecahan kapal milik Sawerigading menyebar ke daerah Ara, Tanah Lemo, dan Bira di wilayah Kabupaten Bulukumba.

Tiga daerah ini dipercaya sebagai cikal bakal kelahiran Kapal Pinisi, karena di tiga tempat tersebut pecahan kapal Sawerigading dirakit kembali.

Kapal baru Sawerigading yang telah dirakit itulah yang saat ini disebut sebagai Kapal Pinisi.

Pembuatan kapal pinisi di Kelurahan Tana Beru, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.KOMPAS.com/NURWAHIDAH Pembuatan kapal pinisi di Kelurahan Tana Beru, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Makassar
Diduga Cekcok dengan Istri, Pria di Makassar Bakar Rumah Mertuanya

Diduga Cekcok dengan Istri, Pria di Makassar Bakar Rumah Mertuanya

Makassar
Seluruh Korban Longsor di Buntao Toraja Utara Ditemukan, Basarnas Tutup Pencarian

Seluruh Korban Longsor di Buntao Toraja Utara Ditemukan, Basarnas Tutup Pencarian

Makassar
Satu Korban Longsor di Toraja Utara Ditemukan Tewas

Satu Korban Longsor di Toraja Utara Ditemukan Tewas

Makassar
Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’

Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Makassar
Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Makassar
Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Makassar
Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Makassar
3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

Makassar
Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com