Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Pemadaman Bergilir Diwarnai Kericuhan di PLN Makassar, Warga: Kita Menderita

Kompas.com - 30/11/2023, 06:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Demo warga memprotes pemadaman bergilir di Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) UID Sulselrabar di Jalan Letjen Hertasning, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diwarnai kericuha.

Warga terlibat aksi dorong dengan aparat kepolisian yang bertugas mengamankan aksi demo.

Aksi saling dorong itu terjadi saat Warga meminta bertemu dengan pimpinan Kantor PLN UID Sulselrabar. Massa merasa dirugikan dengan kebijakan pemadaman bergilir.

Baca juga: PLN Makassar Didemo Terkait Penerapan Pemadaman Bergilir, Massa Saling Dorong dengan Polisi

"Ini rakyat menderita, kita juga bergerak dengan banyaknya keluhan warga terkait pemadaman bergilir. Kami meminta pimpinan PLN untuk menemui kami disini," ungkap Fahrul, koordinator lapangan.

Baca juga: Pemadaman Listrik Bergilir di Makassar Capai 5-6 Jam, PLN Beri Penjelasan

Menurut warga, akhir-akhir ini durasi pemadaman bergilir yang diterapkan PLN UID Sulselrabar semakin sering dan durasinya lebih kurang 5-6 jam di Kota Makassar.

Hal itu membuat warga mengeluh karena penerapan pemadaman bergilir telah ditetapkan PLN UID Sulselrabar sejak dua bulan terakhir.

Sebelumnya, PLN menerapkan penerapan bergilir lantaran efek fenomena El Nino yang membuat beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mengalami kendala tidak mampu memasok listrik.

Namun, ketika sebagian besar wilayah Sulsel sudah masuk musim penghujan durasi penerapan pemadaman bergilir yang dilakukan PLN semakin panjang.

"Pastinya kita lihat pemadaman listrik bergilir sangat berdampak bagi masyarakat kalangan bawah. Dampak ini juga yang terjadi hanya belasungkawa dari PLN, tidak bantuan sedikitpun dari PLN," kata Fahrul kepada awak media di lokasi, Selasa siang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aksi demonstrasi ini dilakukan aliansi mahasiswa dan masyarakat ini dimulai sekitar pukul 14:00 Wita.

Berdasarkan informasi, mereka melakukan demo lantaran menuntut ganti rugi pihak PLN yang menerapkan pemadaman bergilir dalam kurun dua bulan terakhir.

PLN minta maaf

Ilustrasi pekerja sedang melakukan perbaikan sistem kelistrikanKOMPAS.COM/Ahmad Riyadi Ilustrasi pekerja sedang melakukan perbaikan sistem kelistrikan

Sebelumnya, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif menyampaikan pihaknya minta maaf atas pemadaman bergilir yang terjadi. PLN saat ini tengah melakukan upaya untuk peningkatan pasokan listrik.

"Beberapa hari terakhir, hujan telah turun namun belum bisa sepenuhnya memulihkan pasokan bagi PLTA. Teknologi modifikasi cuaca (TMC) juga masih terus dilakukan, khususnya di daerah tangkapan air di sekitar lokasi PLTA," kata Ahmad kepada Kompas.com saat dikonfirmasi.

Selain PLTA-PLTA yang sementara dipulihkan, dia mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga sedang dilakukan proses pemeliharaan.

"Di sisi lain, PLTU yang dimaksimalkan produksinya secara terus menerus juga perlu menjalani maintenance (pemeliharaan) sehingga manajemen beban harus dilakukan," ungkapnya.

(Penulis: Reza Rifaldi | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Makassar
96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

Makassar
Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Makassar
Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Makassar
4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Makassar
Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Makassar
20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com