MAKASSAR,KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mengaku memiliki beberapa priotas utama dalam memimpin Sulsel.
Di antaranya soal pengawalan pemilu, penanganan inflasi, penanganan stunting, penanganan kemiskinan ekstrim dan ketahanan pangan.
"Pj Gubernur, kepala daerah, bupati, wali kita itu tugasnya jelas, sudah diarahkan Bapak Presiden RI dan Menteri Dalam Negeri. Satu pastikan pengawalan pemilu, jangan lupa bulan depan sudah pemilu, tanggal 10 Oktober kan sudah pendaftaran Pilpres, tanggal 3 Novenber sudah DCT (Daftar Calon Tetap)," kata Bahtiar di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo. Rabu (6/9/2023).
Baca juga: Kisah Masjid 99 Kubah Makassar, 2 Kali Diresmikan Gubernur Sulsel
Pengawalan pemilu di Sulsel menjadi fokus utama Bahtiar usai menggantikan Andi Sudirman Sulaiman.
Apalagi, saat ini ia masih merangka sebagai Dirjen Politik dan pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri yang menyusun dan mengawal regulasi tentang kepemiluan di Indonesia
"Jadi saya harus pastikan kesiapan daripada penyelanggara pemilu baik KPU, Bawaslu dan Instasi terkait yang mendukung sukses pemilu, itu harus kita pastikan sudah siap. Siap dari sisi SDM, alat, uang dan seterusnya, kita harus pastikan," ujarnya.
"Makanya hari ini sowan kalau kata orang Jakarta, matur ke mitra kerja kita dalam hal ini DPRD karena pemerintahan daerah itu adalah Gubeenur dan DPRD. Jadi kita dan DPRD adalah satu kesatuan, makanya saat tiba di sini saya kunjungi atau datang bersilaturahmi dengan pimpinan DPRD Provinsi Sulsel," sambungnya.
Kedua, kata Bahtiar memastikan kesiapan pilkada serentak 2024 juga berjalan aman dan lancar.
"Tahun ini harus sudah siapkan anggarannya karena tahapannya tahun ini 12 bulan. Jadi harus siap anggarannya tahun ini berapa, tahun depan berapa. Kan tahun depan pertama kali (pilkada) serentak," ucap dia.
Baca juga: Dilantik Jadi Pj Gubernur Kalbar, Harisson Fokus Sukseskan Pemilu dan Inflasi
Dia mengatakan priotitas yang ketiga yaitu setiap hari Senin seluruh kepala daerah diabsen oleh Mendagri terkait penanganan inflasi di daerah masing-masing.
"Inflasi itu adalah terkait ketersediaan sembako, tapi sekarang bukan sembilan bahan pokok, tapi 21 bahan pokok sekarang. Nah 21 ini harus mencukupi dan tersedia di masyarakat," tambahnya.
Hal Ini merupakan tantangan sendiri baginya, apalagi Sulsel adalah daerah wilayah kepulauan, infrastrukturnya juga cukup menantang.
"Jadi kita mobiliasi arus barang juga antar daerah memang memerlukan tantangan sendiri karena tidak semua daerah sumber daya alamnya, misalnya bisa menghasilkan sayur-sayuran, tomat, cabai, bawang yang memang menjadi bahan pokok yang mempengaruhui tingkat inflasi daerah," jelasnya.
"Jadi Indonesia pengendalian inflasinya termasuk terbaik dan Sulsel juga termausk terbaik selana ini dan bahkan Kabupaten Bulukumba nomor 2 di Indnesia dan nomor 1 di Sulsel," ujarnya lagi.
Selanjutnya kata Bahtiar, soal stunting di mana ia harus dipastikan anggarannya ada dan ada yang kerjakan, terkendali dan terkelola dengan baik di Sulsel.