Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Divif 3 Kostrad Selidiki Kematian Serda MHF Usai Disebut Keluarga Penuh Luka Lebam

Kompas.com - 25/04/2023, 17:33 WIB
Reza Rifaldi,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kematian Serda MHF (20) yang ditemukan tewas dalam kondisi tergantung kini didalami pihak Divisi Infanteri (Divif) 3 Kostrad.

Penyelidikan tersebut dilakukan lantaran pihak keluarga Serda MHF merasa janggal dengan kematiannya.

Kepala Penerangan Divisi Infanteri 3 Kostrad, Letda Cpl Yogi mengatakan, saat ini pihak Polisi Militer (PM) Divif 3 Kostrad tengah menyelidiki kejadian tersebut. 

"Masih dalam penyelidikan. Karena berbagai keterbatasan kita juga bekerja sama dengan POM Dam," ucapnya saat dikonfirmasi awak media, Senin (24/5/2023).

Baca juga: Serda MHF Ditemukan Tewas Gantung Diri di Asrama, Keluarga Curiga karena Ada Luka Lebam dan Bekas Cambukan

Dalam menyelidiki kematian Serda MHF, pihak PM Divif 3 Kostrad juga bakal bekerja sama dengan PM Kodam XIV Hasanuddin.

"Saya koordinasikan dulu. Sekarang saya belum bisa komentar banyak, yang jelas sedang dalam penyelidikan," jelasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Serda MHF (20) ditemukan tewas dalam keadaan gantung diri di sekitar asrama Yon Arhanud 16/Makassar pada Jumat (14/4/2023). 

Jenazah korban kemudian diterbangkan dari Makassar ke rumah duka di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Sabtu (15/4/2023).

Baca juga: Pria di Makassar Tewas Dikeroyok Usai Dituding Pelaku Pencurian, Polisi Periksa 14 Warga

Juru bicara keluarga korban, Muhibin Ali mengatakan, pihak keluarga mengetahui informasi korban meninggal dari Danton Yon Arhanud 16/Makassar yang menghubungi lewat sambungan telepon. 

Berdasarkan keterangan dari pihak batalion, korban sempat melakukan ibadah shalat Jumat dan menghilang sekitar pukul 14.00 Wita.

Jasad korban kemudian ditemukan tergantung di sekitar asrama pada pukul 15.00 Wita. Pihak keluarga tidak 100 persen percaya dengan penjelasan pihak batalion karena menemukan sejumlah kejanggalan pada jasad korban.

"Setelah dilakukan pembukaan peti, diduga ada bekas lebam atau luka fisik hasil kekerasan," paparnya dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/4/2023). 

Sebelum korban meninggal, pihak keluarga berulang kali mendapat curhatan dari korban yang sudah tidak ingin melanjutkan dinasnya. 

"Mengapa otopsi ulang, karena ada kronologi sebelumnya yang bermuasal dari chat antara almarhum dengan keluarga," jelasnya. 

Tekanan yang dirasakan korban sudah sejak lama dan diduga berasal dari senior.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Makassar
6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

Makassar
Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Makassar
Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Makassar
KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Imbas Pesawat Garuda Alami Kendala Mesin, Penerbangan Jemaah Haji Kloter 6 Makassar Dibagi Dua

Imbas Pesawat Garuda Alami Kendala Mesin, Penerbangan Jemaah Haji Kloter 6 Makassar Dibagi Dua

Makassar
Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Makassar
Ganti Pesawat, 450 Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Diterbangkan Lagi

Ganti Pesawat, 450 Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Diterbangkan Lagi

Makassar
Detik-detik Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Jemaah Haji Sempat Dengar Ledakan Sebelum Lepas Landas

Detik-detik Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Jemaah Haji Sempat Dengar Ledakan Sebelum Lepas Landas

Makassar
Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Kemenag: Kondisi Seluruh Jemaah Haji Sulsel Baik

Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Kemenag: Kondisi Seluruh Jemaah Haji Sulsel Baik

Makassar
Muncul Percikan di Pesawat Garuda yang Bawa 450 Haji Sulsel, Api Muncul Usai Lepas Landas

Muncul Percikan di Pesawat Garuda yang Bawa 450 Haji Sulsel, Api Muncul Usai Lepas Landas

Makassar
Viral Tiang Listrik Berdiri di Bahu Jalan Makassar hingga Kerap Ditabrak Pengendara, Telkom Janji Dipindah Besok

Viral Tiang Listrik Berdiri di Bahu Jalan Makassar hingga Kerap Ditabrak Pengendara, Telkom Janji Dipindah Besok

Makassar
Pesawat Garuda yang Bawa 450 Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api di Udara, Mendarat Darurat dengan Selamat

Pesawat Garuda yang Bawa 450 Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api di Udara, Mendarat Darurat dengan Selamat

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com