Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Perjanjian Bongaya, Latar Belakang, dan Dampak

Kompas.com - 02/03/2022, 19:36 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Perjanjian Bongaya adalah perjanjian yang ditandangani Kesultanan Gowa dengan VOC, persekutuan dagang asal Belanda, pada 18 November 1667 Masehi di daerah Bongaya, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kesultanan Gowa diwakili Sultan Hasanuddin dan VOC diwakili oleh Laksamana Cornelis.

Meskipun disebut sebagai perjanjian, namun Perjanjian Bongaya merupakan kekalahan Makassar terhadap VOC.

Latar Belakang Perjanjian Bongaya

Perjanjian Bongaya untuk mengakhiri perang besar-besaran antara Kerajaan Gowa dengan VOC. Perang yang dilatarbelakangi monopoli rempah-rempah oleh VOC di kawasan timur.

Baca juga: Isi Perjanjian Bongaya dan Latar Belakangnya

Perlawanan Kerajaan Gowa dalam menghadapi VOC mencapai puncak pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, putera Sultan Muhammad Said dan cucu Sultan Alaudin pada 1653-1669 Masehi.

Selain menghadapi Belanda, Kesultanan Gowa juga harus menghadapi perlawanan Arung Palakka dari Soppeng-Bone pada 1660 Masehi.

Arung Palakka terlibat perlawanan dengan VOC juga karena campur tangan VOC.

Akhirnya, Kerajaan Gowa tidak mampu lagi menghadapi pasukan VOC yang dilengkapi dengan senjata yang canggih.

Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani perjanjian Bongaya.

Isi Perjanjian Bongaya

Dalam Perjanjian Bongaya, Sultan Hasanuddin harus mengakui kekuasaan VOC di Makassar.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Gowa-Tallo

Berikut isi lengkapnya:

  • Makassar harus mengakui monopoli VOC
  • Wilayah Makassar dipersempit hingga tiggal Gowa saja
  • Makassar harus membayar ganti rugi peperangan
  • Hasanuddin harus mengakui Arung Palakka sebagai Raja Bone
  • Gowa tertutup bagi orang asing selain VOC

Dampak Perjanjian Bongaya

Setelah penandatangan perjanjian, Sultan Hasanuddin berupaya untuk kembali melakukan perlawanan terhadap VOC.

Awalnya, VOC sempat mengalami kekalahan, namun dengan senjata lengkap Hasanuddin dan pasukannya dapat dipukul mundur.

Baca juga: Mengenal Sultan Hasanuddin dan Perjuangannya Melawan VOC

Pertahanan Sultan Hasanuddin runtuh ketika Benteng Somba Opu jatuh ke tangan Belanda.

Setelah runtuhnya Kerajaan Gowa, Bone menjadi kerajaan terkuat seantero Sulawesi. Namun, kekuatannya tetap berada di bawah Belanda. (Editor: Serafica Gischa).

Sumber: kompas.com dan intisari.grid.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Makassar
96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

Makassar
Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Makassar
Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Makassar
4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Makassar
Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com