MAKASSAR, KOMPAS.com - Warga di Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dihebohkan dengan penemuan jasad wanita yang ditanam dan dicor dalam sebuah rumah.
Jasad wanita yang disebut berinisial J berusia sekitaran 35 tahunan ini ditemukan pihak kepolisian, pada Minggu (14/4/2024) pagi.
Berdasarkan informasi, saat ditemukan kondisi jasad wanita itu sudah tinggal tulang belulang. Tubuhnya dikubur di bagian halaman belakang rumah.
Pelakunya sendiri merupakan sang suami yang diketahui berinisial H (43). Dia pun kini sudah diamankan dan menjalani proses pemeriksaan intensif di Mapolrestabes Makassar.
Baca juga: Warga Makassar Digegerkan Penemuan Mayat Perempuan Dicor di Dalam Rumah
Salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi yakni Bahrun (40) mengatakan, rumah berlantai dua itu sudah lama ditinggal oleh pelaku dan dua orang anaknya.
"Kita juga tidak tahu kenapa bisa. Karena memang ini jarang dia (pelaku) tinggal di sini, dia kontrakkan ini rumahnya," kata Bahrun, kepada Kompas.com, di lokasi.
Berdasarkan informasi yang didapat, warga sekitar juga kaget menyaksikan peristiwa tersebut. Menurut warga, kasus ini terungkap setelah sang anak berbicara bahwa sang ibu dibunuh dan dicor dalam rumah.
"Ini sudah dua kali dikontrakkan, yang terakhir 2 tahun lebih tinggal. Ini terakhir kosong sekitar 4 bulan. Dia (korban) dikubur di halaman belakangnya," beber dia.
Baca juga: Diduga Hilang Kendali Saat Setir Motor, Pemuda di Makassar Tewas Usai Tabrak Tiang Listrik
Bahrun menyebutkan, ketika H ditanya terkait keberadaan sang istri, H berasalan bahwa sang istri telah pergi bersama laki-laki lain.
"Dia (pelaku) jarang bergaul di sini, pernah juga ada tanya di mana istrimu, katanya dia sudah pergi dengan laki-laki lain," ucap dia.
Ketua RW 04 Bontoala Tua Andi Tenri Rauf menuturkan, selama H menetap di kawasan tersebut, pelaku dikenal jarang melakukan interaksi dengan warga.
"Dia kurang berinteraksi sama warga, karena mungkin temperamen. Orang begitu dilihat pasti takut. Soalnya dia pendiam," ujar dia.
Bahkan, pemerintah setempat mendapatkan laporan bahwa H kerap melakukan penganiayaan terhadap sang istri sebelum ditemukan tewas.
"Saya dengar dari tetangganya, dia sering memang pukul istrinya selama dia tinggal. (Pelaku) tinggal di sini, saya dengar tadi kejadian itu 2018," ucap Andi.
Baca juga: 4 Orang Tersambar Petir Saat Memancing di Waduk Riam Kanan Kalsel, 2 Orang Tewas
"Saya baru tahu kejadiannya hari ini, istrinya juga saya tidak pernah lihat, jarang juga keluar. Di dalam rumah itu, anaknya itu dua. Mereka juga jarang berinteraksi dengan warga," sambungnya.
Berdasarkan keterangan Andi Tenri, kondisi jasad J sudah dalam keadaan tulang belulang dan mengenaskan.
"Sudah ditemukan. Bajunya juga sesuai dengan informasi, kotak-kotak. Tapi kepalanya belum ditemukan," ujar dia.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi mengungkapkan, kasus tersebut terungkap ketika anak pelaku H mengadu ke polisi usai dianiaya oleh sang ayah.
"Awalnya ada korban seorang wanita usia 17 tahun yang datang melapor ke Polrestabes Makasaar melaporkan dugaan penganiayaan oleh ayahnya atau orangtuanya sendiri kemudian pada saat didalami. Dia juga menceritakan bahwa ibunya bukan lari (dengan pria lain), keterangan si anak bahwa ibunya bukan lari, tapi dianiaya sampai meninggal dan kejadiannya 2018," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.