Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Perempuan yang Pakai Baju "Palu Arit" di Ternate

Kompas.com - 15/10/2023, 14:01 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - NAP (23), warga Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), ditangkap Satreskrim Polres Ternate karena memakai kaus bergambar "Palu Arit".

Awalnya, video yang memperlihatkan NAP memakai kaus bergambar "Palu Arit" saat sedang berboncengan dengan temannya di Kelurahan Bastiong Karance, Ternate Selatan, viral di media sosial.

Selain bergambar "Palu Arit", pada kaus yang dikenakan NAP juga terdapat tulisan 'CCCP' yang merupakan singkatan berbahasa Rusia. Bila diartikan ke bahasa Inggris, singkatan tersebut berarti Union of Soviet Socialist Republic.

Kasihumas Polres Ternate, Iptu Wahyuddin mengatakan, usai mendapat informasi tersebut, Satreskrim Polres Ternate langsung bergerak memburu NAP.

Setelah mendapat laporan pada Kamis (12/10/2023) malam, polisi pun berhasil menangkap NAP pada Jumat (13/10/2023) pagi.

Baca juga: Detik-detik Polisi di Solo Kepung dan Tangkap Penusuk Wanita di Hotel

"Sudah diamankan ke kentor, dan langsung kami mintai keterangan," kata Wahyuddin, dikutip dari TribunTernate.com.

Tidak tahu arti "Pali Arit"

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Wahyuddin menyampaikan, NAP mengaku baru dua kali memakai kaus tersebut selama berada di Ternate.

Dia pun mengaku tidak mengerti arti gambar dan singkatan yang ada di baju yang dipakainya.

"Dia beli baju ini di penjual baju bekas di kota asalnya," ujar Wahyuddin.

Polisi kemudian meminta NAP membuat surat pernyataan yang berisi janji tak akan mengulangi perbuatannya.

Baca juga: Kebakaran di TPA Jatibarang Semarang Padam Setelah Diguyur Hujan

"Kami juga berterima kasih kepada warga yang sudah berperan aktif membantu memberikan informasi," ucap Wahyuddin.

"Semoga situasi Kamtibmas di Kota Ternate selalu terjaga," pungkasnya.

Arti lambang Palu Arit

Palu Arit merupakan lambang yang digunakan Partai Komunis di seluruh dunia, termasuk Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dalam komunis, kepemilikan alat produksi secara pribadi tidak ada, atau kalau pun ada, sangat dibatasi. Alat produksi yang dimaksud seperti lahan pertanian, lahan perkebunan, mesin industri, serta pengelolaan sumber daya alam.

Dalam sejarahnya, perjuangan membentuk masyarakat tanpa kelas ini dilakukan oleh kaum buruh dan petani. Keduanya adalah golongan ekonomi yang kerap tertindas sehingga menginginginkan revolusi atau perubahan.

Baca juga: 3 Hari TPA Bakung Lampung Terbakar, Titik Api Meluas

Simbol palu sendiri mewakili para kaum buruh industri, sedangkan arit menggambarkan kaum tani yang sebagian besar hanya petani penggarap tanpa memiliki tanah.

Dalam Revolusi Bolshevik yang dimotori Vladimir Lenin dan Joseph Stalin pada tahun 1917 di Rusia, kedua lambang perjuangan kelas ini digabungkan.

Kaum Bolshevik yang menguasai Rusia juga kemudian menggunakan lambang palu arit yang sebelumnya ada di bendera Uni Soviet.

Di Indonesia, paham komunis dengan berbagai atributnya, termasuk lambang Palu arit dilarang pemerintah sejak peristiwa G30S 1965.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Calon Jemaah Haji Kloter 11 Asal Maluku Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Satu Calon Jemaah Haji Kloter 11 Asal Maluku Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Makassar
Terlibat Kasus Narkoba dan Penipuan Casis Bintara Polri, 12 Polisi di Sulbar Dipecat

Terlibat Kasus Narkoba dan Penipuan Casis Bintara Polri, 12 Polisi di Sulbar Dipecat

Makassar
Jalan Tertutup Longsor, Ibu Hamil di Luwu Terpaksa Ditandu untuk Melahirkan

Jalan Tertutup Longsor, Ibu Hamil di Luwu Terpaksa Ditandu untuk Melahirkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Mahasiswi di Makassar Dianiaya Mantan Pacar gara-gara Tak Diberi Sandi Ponsel

Mahasiswi di Makassar Dianiaya Mantan Pacar gara-gara Tak Diberi Sandi Ponsel

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Makassar
1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

Makassar
500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

Makassar
Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Makassar
Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Makassar
Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Makassar
Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com