Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Kematian Anaknya Tak Wajar, Ibu Datangi Polsek Bonotala: Saya Ingin Keadilan

Kompas.com - 10/10/2023, 11:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Anggap kematian anakknya tak wajar, seorang ibu di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), datangi markas kepolisian sektor (Mapolsek) Bontoala, Senin (9/10/2023).

Ibu yang bernama Iriyanti (37) itu mengaku anaknya tewas dianiaya dan bukan karena kecelakaan.

Hal itu, kata Iriyanti, berdasar keterangan dokter rumah sakit yang menangani anaknya yang bernama Revan (16).

Baca juga: Dua Tersangka Bentrokan Senior Vs Junior di UNM Makassar Otomatis DO

"Saat itu anak saya dibawa ke RS Pelamonia. Kemudian dokter bilang tidak kecelakaan ini. Dikeroyok ini. Dokter bilang begitu," ujar dia.

Menurut Iriyanti, berdasar keterangan dari dokter, ada beberapa bekas luka yang diduga bukan akibat kecelakaan.

Baca juga: Angkot Kecelakaan di Tol Tangerang-Merak, 15 Penumpang Luka-luka

Iriyanti saat itu juga diminta untuk menyediakan uang Rp 80 juta untuk biaya operasi.

"Saat diperiksa dokter itu di bagian kepala, kemudian matanya lebam ada cairan warna kuning di telinganya keluar, dokter bilang harus dioperasi ini anaknya dan harus sediakan uang sekitar Rp 80 juta untuk dioperasi," katanya.

Desak polisi

Ilustrasi kecelakaan, ilustrasi tabrakanSHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan, ilustrasi tabrakan

Sementara itu, setelah mendapat informasi kondisi anaknya itu Iriyanti lalu mendatangi Polsek Bontoala.

Iriyanti mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kematian buah hatinya. Dirinya meyakini anaknya telah tewas dianiaya oleh orang tak dikenal.

"Ini sudah dua bulan lebih tidak ada perkembangan kasus. Saya hanya mau keadilan, tersangkanya semoga ditangkap. Saya yakin anak saya dikeroyok," ujar dia.

Sebagai informasi, Revan dibawa ke rumah sakit karena diduga alami kecelakaan di Jalan Veteran Utara, Pasar Kalimbu, Kecamatan Bontoala, pada Jumat 4 Agustus dini hari.

Penjelasan polisi

Terkait kasus itu, polisi mengaku masih mendalami dugaan soal penganiayaan. Namun hingga saat ini belum ditemukan saksi dan barang bukti yang menguatkan.

"Namun, belum ada yang menuju ke arah sana (penyebab lain selain kecelakaan). Kami masih melakukan penyelidikan sesuai Pasal 184 kami belum menemukan 2 alat bukti untuk ditingkatkan ke penyidikan jadi masih penyelidikan sampai sekarang," ujar Kapolsek Bontoala Makassar Kompol Muhammad Idris.

Saat ini polisi masih mendalami keterangan sejumlah saksi. Setidaknya ada delapan saksi yang telah diperiksa.

Sementara itu, polisi menjelaskan, kejadian kecelakaan itu diduga karena korban menabrak trotoar.

"Mungkin karena kaget apalagi banyak orang saat subuh makanya mungkin dia buru-buru tancap gas lagi, karena dia kecepatan tinggi dan borboncengan 4 dengan motor Scoopy dan mungkin tidak bisa menguasai akhirnya jatuh menabrak trotoar, seperti itu," terangnya.

(Penulis: Darsil Yahya M. | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Makassar
Ganti Pesawat, 450 Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Diterbangkan Lagi

Ganti Pesawat, 450 Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Diterbangkan Lagi

Makassar
Detik-detik Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Jemaah Haji Sempat Dengar Ledakan Sebelum Lepas Landas

Detik-detik Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Jemaah Haji Sempat Dengar Ledakan Sebelum Lepas Landas

Makassar
Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Kemenag: Kondisi Seluruh Jemaah Haji Sulsel Baik

Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Kemenag: Kondisi Seluruh Jemaah Haji Sulsel Baik

Makassar
Muncul Percikan di Pesawat Garuda yang Bawa 450 Haji Sulsel, Api Muncul Usai Lepas Landas

Muncul Percikan di Pesawat Garuda yang Bawa 450 Haji Sulsel, Api Muncul Usai Lepas Landas

Makassar
Viral Tiang Listrik Berdiri di Bahu Jalan Makassar hingga Kerap Ditabrak Pengendara, Telkom Janji Dipindah Besok

Viral Tiang Listrik Berdiri di Bahu Jalan Makassar hingga Kerap Ditabrak Pengendara, Telkom Janji Dipindah Besok

Makassar
Pesawat Garuda yang Bawa 450 Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api di Udara, Mendarat Darurat dengan Selamat

Pesawat Garuda yang Bawa 450 Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api di Udara, Mendarat Darurat dengan Selamat

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Viral, Video Pemuda di Baubau Ambil Rokok Tanpa Membayar, Beraksi di 10 Warung

Viral, Video Pemuda di Baubau Ambil Rokok Tanpa Membayar, Beraksi di 10 Warung

Makassar
Gara-gara Gabah Diinjak, IRT di Makassar Aniaya Tetangga Pakai Senjata Tajam

Gara-gara Gabah Diinjak, IRT di Makassar Aniaya Tetangga Pakai Senjata Tajam

Makassar
Sakit akibat Digigit Anjing, Calon Jemaah Haji Asal Gowa Diundur Keberangkatannya ke Tanah Suci

Sakit akibat Digigit Anjing, Calon Jemaah Haji Asal Gowa Diundur Keberangkatannya ke Tanah Suci

Makassar
Pria di Mamuju Ditangkap Usai Cabuli Anak Tiri, Ancam Video Korban Disebarkan

Pria di Mamuju Ditangkap Usai Cabuli Anak Tiri, Ancam Video Korban Disebarkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Makassar
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Makassar
Sulbar Bakal Jadi Penyuplai Produk Pangan IKN, Pemprov Genjot Produksi Pertanian

Sulbar Bakal Jadi Penyuplai Produk Pangan IKN, Pemprov Genjot Produksi Pertanian

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com