Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-banjir di Bua Luwu, Rumah Warga Terancam Hanyut

Kompas.com - 11/05/2023, 10:43 WIB
Amran Amir,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com - Pasca-banjir yang melanda 6 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sejak Senin (8/5/2023) malam lalu, sejumlah rumah warga terancam hanyut akibat tergerus banjir.

Menurut warga Desa Barowa, Erna (50), sejak beberapa tahun terakhir ancaman banjir terus mengintai mengingat bagian dapur rumahnya sudah terancam terbawa air, hanya tersisa sekitar 80 sentimeter.

“Setiap banjir kami keluar rumah apalagi kalau banjir malam hari mau tidak mau kami harus begadang di depan rumah menjaga kemungkinan jangan sampai bagian dapur belakang rumah kami terbawa air,” kata Erna, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Perbaiki Motor Saat Banjir, 2 Pemuda di Dayeuhkolot Tersetrum, 1 Tewas

Lanjut Erna, kondisi yang dialaminya sudah berlangsung bertahun-tahun. Bahkan, 2 tahun terakhir semakin parah dan belum pernah mendapat perbaikan oleh pemerintah.

“Kami selalu perbaiki dengan tanggul dari karung dan turap kayu, hanya saja setiap banjir datang rusak lagi. Kami sudah menyampaikan ke pemerintah setempat dan anggota DPRD tapi belum diperbaiki. Kami berharap pemerintah bisa segera menangani daerah kami dengan membuat tanggul sungai seperti bronjong atau semacamnya,” ucap Erna.

Pantauan di lokasi, sepanjang aliran Sungai Bua pasca banjir banyak titik yang tergerus banjir terutama di daerah hilir, yakni Desa Pabbaresseng dan Desa Barowa.

Pasca banjir, Pemerintah Kabupaten Luwu meninjau warga di sejumlah desa yang terdampak banjir, termasuk meninjau kondisi Sungai Bua.

Bupati Luwu, Basmin Mattayang mengatakan Pemda Luwu akan membantu warga Kecamatan Bua terutama yang berada di sepanjang Sungai Bua.

“Jadi semua yang yang dilalui bencana ini sebelumnya sudah kami usulkan ke Kementerian Sosial dan satu bulan lalu, tim dari Kementerian Sosial sudah datang meninjau alur Sungai Bua. Kita sudah dijanjikan anggaran sekitar Rp 20 miliar. Proposal yang diajukan mencapai Rp 30 miliar lebih, dan harapan kami, anggaran itu turun secepat mungkin tanpa dikurangi sehingga kita bisa tuntaskan,” ujar Basmin.

Baca juga: Sungai Citarum Kembali Meluap, 12 RW di Desa Dayeuhkolot Terendam Banjir

Menurut Basmin, khusus aliran Sungai Bua, pihaknya mengajukan 2 proposal penanganan Sungai Bua ke Kementerian Sosial.

“Ada yang nilainya Rp 19 miliar lebih, dan ada yang nilainya Rp 10 Miliar lebih. Itu sudah diverifikasi faktual,” tutur Basmin.

Pemda Luwu, yakni Tagana Dinas Sosial dan BPBD Luwu menyalurkan bantuan bahan makanan dan selimut kepada warga korban banjir di 6 Desa dan 1 Kelurahan di Kecamatan Bua.

Baca juga: Banjir Dayeuhkolot Telan Korban Jiwa, Dua Warga Tersengat Listrik, Satu Orang Meninggal Dunia

“Untuk bantuan, sejak terjadi banjir pemerintah sudah turun mengevakuasi warga dan menyalurkan bahan makanan untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir, Insha Allah sampai tuntas, sampai aman kita akan tetap berada di lapangan bersama Polres Luwu dan TNI Kodim 1403 serta Brimob Baebunta,” jelas Basmin

Camat Bua, Satti Latif mengatakan jumlah warga yang terdampak bencana banjir dari 6 desa dan 1 kelurahan sebanyak 1.541 jiwa.

“Penanganan warga korban bencana banjir sedang dilakukan bersama para pihak, termasuk bantuan datang dari pemerintah Provinsi Sulsel dan kabupaten Luwu termasuk dari pihak lainnya, baik di Posko di Kantor Camat Bua maupun ada yang langsung ke rumah warga,” terang Satti Latif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baliho Ganjar-Mahfud di Makassar Jadi Sasaran Vandalisme, TPD Sulsel Santai

Baliho Ganjar-Mahfud di Makassar Jadi Sasaran Vandalisme, TPD Sulsel Santai

Makassar
Terdampak Pemadaman Listrik Bergilir hingga 6 Jam Per Hari, Warga di Makassar Dapat Kompensasi Rp 9.000

Terdampak Pemadaman Listrik Bergilir hingga 6 Jam Per Hari, Warga di Makassar Dapat Kompensasi Rp 9.000

Makassar
Tujuh Pemuda di Makassar Ditangkap Usai Serang Warga, Anak Panah Tertancap di Dada

Tujuh Pemuda di Makassar Ditangkap Usai Serang Warga, Anak Panah Tertancap di Dada

Makassar
Pulang Rayakan Pesta, Rombongan Pengantin di Toraja Utara Alami Kecelakaan, 2 Tewas 7 Luka-luka

Pulang Rayakan Pesta, Rombongan Pengantin di Toraja Utara Alami Kecelakaan, 2 Tewas 7 Luka-luka

Makassar
Demo Kompensasi PLN di Makassar Berakhir Ricuh, Polisi Amankan 6 Mahasiswa

Demo Kompensasi PLN di Makassar Berakhir Ricuh, Polisi Amankan 6 Mahasiswa

Makassar
Jaga Lapak Jualan yang Tergenang Air, Remaja di Makassar Tewas Tersengat Listrik

Jaga Lapak Jualan yang Tergenang Air, Remaja di Makassar Tewas Tersengat Listrik

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 3 Desember 2023: Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 3 Desember 2023: Siang Hujan Ringan

Makassar
Lansia 65 Tahun ke Atas di Halmahera Tengah Akan Dapat Gaji per Bulan

Lansia 65 Tahun ke Atas di Halmahera Tengah Akan Dapat Gaji per Bulan

Makassar
Lansia di Makassar Meninggal Usai Terapi Air Laut, Diduga Terkena Serangan Jantung

Lansia di Makassar Meninggal Usai Terapi Air Laut, Diduga Terkena Serangan Jantung

Makassar
Duet Sandiaga Uno dan Alam Ganjar, Temui Ratusan Pelaku UMKM di Makassar

Duet Sandiaga Uno dan Alam Ganjar, Temui Ratusan Pelaku UMKM di Makassar

Makassar
Pneumonia Merebak di China, Sandiaga Belum Batasi Wisatawan Asing

Pneumonia Merebak di China, Sandiaga Belum Batasi Wisatawan Asing

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 2 Desember 2023: Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 2 Desember 2023: Siang Hujan Ringan

Makassar
Tabrak Tiang Listrik, Pelajar di Makassar Tewas di Lokasi

Tabrak Tiang Listrik, Pelajar di Makassar Tewas di Lokasi

Makassar
Viral, Video Siswi SMP Dibully 3 Orang di Kebun Buton Tengah

Viral, Video Siswi SMP Dibully 3 Orang di Kebun Buton Tengah

Makassar
Banyak APK Dipasang di Area Terlarang, Bawaslu Makassar Surati Parpol

Banyak APK Dipasang di Area Terlarang, Bawaslu Makassar Surati Parpol

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com