"Paling tidak bahwa fungsi kepolisian yang harus menjadi perhatian Kapolda itu pertama bagaimana bisa menjaga keamanan dan ketertiban, kedua penegakan hukum dan ketiga bagaimana memberikan perlindungan, pengayoman kepada masyarakat," bebernya.
"Dan saya kira kita harapkan keamanan dan ketertiban serta pelindung, pengayoman ini yang harus didahulukan. Penegakan hukum merupakan suatu jalan akhir. Saya kira ini yang perlu dilakukan Kapolda yang baru karena pendekatan yang reaktif dan represif itu tidak memberikan jaminan bawah persoalan di dalam masyarakat itu dapat di atasi," sambungnya.
Selain itu, masalah korupsi yang juga masih marak terjadi di Sulsel disebut penting untuk diberi perhatian yang serius.
Apalagi menjelang Pemilu dan Pilkada 2024 dipastikan akan banyak kasus-kasus yang menyangkut pejabat bermunculan.
"Masalah korupsi ini mudah-mudahan saja bisa dilakukan atau ditindak secara objektif. Apalagi menjelang pilkada itu pasti banyak kasus-kasus yang muncul, jadi harapannya bahwa penegakan hukum itu harus dilakukan secara objektif dan terukur," ungkapnya.
Dalam sesi wawancara, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso mengharapkan kerja sama seluruh elemen masyarakat dalam menjaga ketertiban umum di lingkup masyarakat.
"Terima kasih saya mohon sebagai warga baru mohon diterima. Kedua kedepan tentu kita akan menjaga sinergitas baik internal dan eksternal. Kemudian kita harus sama-sama masyarakat untuk bisa memberikan informasi kepada Polda Sulsel apabila ada hal-hal yang terkait dengan kriminalitas, supaya mereka sadar juga bahwa itu menggangu ketertiban kita semua, itu kita akan tangani dengan baik, secara prosedur dan profesional," kata jenderal polisi bintang dua ini.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 ini juga menegaskan bahwa beberapa kasus korupsi yang tengah bergulir di Polda Sulsel bakal dilakukan proses hukum secara transparan dan profesional.
"Tentu kita akan dalami, tipikor kita juga punya, tentu kita akan mendalami kasus-kasus sejauh mana. Tentu ada tindakan, kita akan lakukan secara profesional," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.