Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Pilot Pesawat Susi Air yang Masih Hilang, Tim Gabungan TNI-Polri Libatkan Tokoh Agama dan Adat

Kompas.com - 11/02/2023, 16:17 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY dibakar sesaat usai mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi. 

Setelah insiden pembakaran, keberadaan Philips Marthen (37), pilot pesawat tersebut, hingga saat ini belum diketahui. 

Guna mempercepat dan memudahkan pencarian, tim gabungan TNI/Polri berupaya menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

"Kami mengedepankan pendekatan pada tokoh-tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama melalui pemerintah daerah," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Jumat (10/2/2023), sebagaimana diberitakan Kompas TV, yang dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Pelaku Pembakaran Pesawat Susi Air di Papua Ditangkap

Benny menjelaskan, pendekatan terhadap para tokoh ini bertujuan untuk menjalin komunikasi sehingga sang pilot dapat segera ditemukan.

"(Tujuannya) untuk membantu aparat kepolisian dan TNI untuk membuka ruang komunikasi dengan pihak siapa pun di Distrik Paro," ujarnya. 

Meski demikian, tim Polri dan TNI masih belum bisa berkomunikasi dengan baik bersama para tokoh. Pasalnya, sebagian masyarakat memutuskan keluar dari Distrik Paro untuk menyelamatkan diri usai 15 orang warga sipil disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). 

"Saat ini yang sedang diupayakan mencari tahu kondisi terkahir Kapten Philips, namun ada keterbatasan telekomunikasi di sana," ungkap Benny. 

Baca juga: Pangdam Cenderawasih Sebut Susi Air Sudah Diperingatkan Ada Ancaman KKB di Paro Nduga

Kuasa hukum Susi Air hubungi keluarga Kapten Philips

Kuasa Hukum Susi Air, Donal Fariz, mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga Kapten Philips yang berada di Selandia Baru melalui konsulat kedutaan besar.

"Istri pilot Susi Air ini juga seorang WNI dan tinggal di Bali. Jadi komunikasi dengan keluarga berjalan,” kata Donal, Jumat (10/2/2023).

Menurut Donal, minimnya informasi tentang penyanderaan Kapten Philips menimbulkan banyak kerancuan, salah satunya adalah mengenai kepastian, apakah Kapten Philips masih menjadi sandera atau tidak, mengingat ada beberapa kelompok yang mengeklaim menyandera Kapten Philips.

"Saat kami minta bukti foto, tidak dikirim. Ini menjadi tidak mudah mencari puzzle informasi yang berserakan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum TNI AL Diduga Tembak Warga Sipil, Danlantamal VI: Proses Hukum Terus Berjalan

Oknum TNI AL Diduga Tembak Warga Sipil, Danlantamal VI: Proses Hukum Terus Berjalan

Makassar
Kronologi Oknum TNI AL di Makassar Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Kronologi Oknum TNI AL di Makassar Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Makassar
Oknum TNI AL di Makassar Diduga Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Oknum TNI AL di Makassar Diduga Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Makassar
Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Makassar
Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Makassar
Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Makassar
96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

Makassar
Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Makassar
Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com