LUWU UTARA, KOMPAS.com – Tingginya intensitas curah hujan yang terjadi sejak beberapa hari terakhir membuat sungai Rongkong dan Baliase di Luwu Utara meluap dan mengakibatkan tanggul jebol.
Akibatnya, ribuan rumah dan lahan pertaian di Kecamatan Malangke dan Malangke Barat terendam banjir.
Baca juga: Curhat Warga di Luwu Utara, Tiga Bulan Dilanda Banjir Bikin Hidup Semakin Sulit
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Muslim Mukhtar mengatakan, banjir yang terjadi di Kecamatan Malangke akibat Sungai Baliase meluap.
Luapan sungai Baliase merendam 4 desa, yakni Desa Puttemata, Pettalandung, Pattimang dan Desa Girikusuma.
"Ketinggian banjir 60 sampai 100 sentimeter," kata Muslim Mukhtar dihubungi Rabu (29/5/2024).
Tercatat 1.092 rumah yang dihuni 5.489 jiwa dari 2.342 KK terdampak luapan sungai Baliase.
“Banjir di wilayah pesisir ini juga diperparah dengan adanya pasang surut air laut sehingga menyebabkan kawasan pemukiman warga, lahan pertanian dan persawahan milik warga di beberapa Desa di Kecamatan Malangke terendam,” ucap Muslim.
Dia menjelaskan, 174 KK atau 696 jiwa di Desa Pattimang mengungsi. Sementara lahan pertanian dan perkebunan yang terdampak banjir sekitar 380 hektare.
Di Desa Puttemata, lahan pertanian atau perkebunan terdampak sebanyak 305 Ha termasuk fasilitas umum dan fasilitas sosial ikut terendam.
Di Desa Girikusuma sebanyak 385 Ha lahan pertanian atau perkebunan terendam. Dan di Desa Pettalandung, ratusan hektar lahan pertanian perkebunan terdampak termasuk fasilitas umum.
“Lahan pertanian atau perkebunan terdampak yakni kebun Kakao 35 Ha, kebun Jeruk 40 Ha, kebun Jagung 50 Ha, Tambak Empang 80 ha, Kelapa Sawit 100 ha, Persawahan 82 ha selain itu juga fasilitas umum ikut terendam seperti Masjid 2 unit, Gereja 2 unit dan semua akses jalan terendam,” tutur Muslim.
Sementara banjir di Malangka Barat yang ketinggiannya berkisar antara 50 sampai 180 sentimeter akibat meluapnya sungai Rongkong.
Ada 5 desa di Kecamatan Malangke Barat yang terendam banjir, yakni Desa Cenning, Waelawi, Wara, Limbong Wara dan Desa Pombakka.
Di Desa Cenning, sebanyak 410 Ha lahan persawahan terendam, Kantor Desa 1 unit, Fasilitas Kesehatan 1 unit dan Fasilitas Pendidikan 3 unit.
Di Desa Waelawi, sebanyak 111 Ha lahan Pertanian/Perkebunan terdampak, tambak ikan 97 Ha, fasilitas Kesehatan 2 unit, fasilitas pendidikan 3 unit, dan rumah Ibadah 2 unit.