Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Jemaah Haji Embarkasi Makassar Diimbau Tak Beli Emas Berlebihan di Tanah Suci

Kompas.com - 13/05/2024, 20:03 WIB
Darsil Yahya M.,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

 

MAKASSAR,KOMPAS.com - Bea Cukai Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengimbau kepada calon jemaah haji (CJH) Embarkasi Makassar agar tidak berlebihan saat hendak membeli perhiasan emas di Tanah Suci.

Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai VI KPPBC TMP B Makassar, Suprianto mengatakan, pada musim haji 2023 lalu, seorang jemaah Embarkasi Makassar sempat viral setelah membawa perhiasan emas hampir 1 kilogram.

Baca juga: Saat 2 Petugas Non-Muslim Layani Calon Jemaah Haji Parepare

"Kalau bisa tidak usah beli banyak karena konsekuensinya adalah pasti terkena pungutan biaya masuk dan pajak lumayan tinggi sehingga jangan kaget (terkena pajak)," kata Suprianto saat memberikan arahan kepada calon jemaah haji kloter 4 di Aula Mina, Asrama Haji Sudiang Makassar, Senin (13/5/2024).

Para jemaah juga dihimbau untuk melaporkan ke petugas bea cukai apabila membawa perhiasan emas dari Indonesia. Dikhawatirkan, jika jemaah tak melapor, petugas mengira emas tersebut dibeli dari Arab Saudi yang kemudian dipakai ketika selesai menunaikan ibadah haji.

"Kalau tidak lapor dan ketahuan bawa emas terlalu banyak dan tidak bisa buktikan barang dari dalam negeri sehingga dianggap itu dibeli dari luar negeri sehingga dikenakan biaya masuk. Kalau dia lapor yah tidak masalah," ujarnya.

Namun ia tidak melarang pembelian perhiasan emas dari Tanah Suci, asalkan jemaah bisa membayar biaya pajak masuknya ke Indonesia.

"Kami harapkan jemaah fokus untuk ibadah tidak perlu bawa oleh-oleh apalagi emas karena setahu saya emas di Arab dan di Indonesia sama saja," ungkapnya.

Termasuk, kata Suprianto, jemaah haji tidak terlalu banyak oleh-oleh dari Tanah Suci, Sebab bisa jadi kategorinya jadi barang dagangan atau jumlahnya lebih dari kebutuhan pribadi.

"Tapi kalau jumlahnya cukup banyak diberikan dispensasi, bebas biaya masuk dan pajak dengan catatan harganya tidak lebih dari 500 USD atau Rp 7,5 juta," tuturnya.

"Kalau lebih dari itu nanti ada perhitungan biaya masuk dan pajak yaitu biaya masuknya 10 persen, PPNnya 11 persen PPH 10 persen ,lumayan cukup tinggi," sambungnya.

Suprianto juga mengaku pihaknya siaga di Asrama Haji Makassar untuk memeriksa setiap barang bawaan jemaah.

"Kami lakukan pemeriksaan cargo bagasi kalau tidak ada barang terlarang," tandasnya.

Dia pun berharap para jemaah dapat mematuhi aturan atau imbaun tersebut.

Baca juga: 4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

"Jadi kami harapkan, fokus ibadah saja. Insya Allah jadi haji mabrur, jangan terlalu banyak pikirkan belanja, oleh-oleh beli saja di Indonesia, karena sajadah kebanyak juga import dari China, Turki, Mesir sama yang dijual di Pasar Butung, sama saja," pungkas dia.

Diketahui, penampilan glamor jemaah haji usai pulang dari Tanah Suci sudah menjadi budaya atau tradisi di sejumlah daerah di Sulsel. Bahkan dengan berpenampilan glamor, bisa menjadi kebanggaan bagi sebagian orang yang telah menyandang gelar Haji dan dianggap stratafikasi sosial di masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan 1 Rumah di Luwu, 2 Keluarga Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Hanguskan 1 Rumah di Luwu, 2 Keluarga Kehilangan Tempat Tinggal

Makassar
Pemuda yang Tewas di Tugu Toraja Anjungan Pantai Losari Bukan karena Tertimpa, tapi Jatuh Saat Manjat

Pemuda yang Tewas di Tugu Toraja Anjungan Pantai Losari Bukan karena Tertimpa, tapi Jatuh Saat Manjat

Makassar
Terungkap Sosok Kapolsek yang Dicopot Terkait Judi, Kapolda Sulsel Dapat Laporan Langsung Masyarakat

Terungkap Sosok Kapolsek yang Dicopot Terkait Judi, Kapolda Sulsel Dapat Laporan Langsung Masyarakat

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 25 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Buton Tengah Digegerkan Temuan Tulang Manusia di Tempat Sampah

Warga Buton Tengah Digegerkan Temuan Tulang Manusia di Tempat Sampah

Makassar
Seorang Pemuda Tewas Tertimpa Tugu di Anjungan Toraja Pantai Losari Makassar

Seorang Pemuda Tewas Tertimpa Tugu di Anjungan Toraja Pantai Losari Makassar

Makassar
Tersinggung Saling Tatap, 2 Mahasiswa di Makassar Duel dengan Sajam

Tersinggung Saling Tatap, 2 Mahasiswa di Makassar Duel dengan Sajam

Makassar
Besok, Bandara Sultan Hasanuddin Mulai Operasional Terminal Baru

Besok, Bandara Sultan Hasanuddin Mulai Operasional Terminal Baru

Makassar
6 Danau di Sulawesi dengan Ragam Keunikannya

6 Danau di Sulawesi dengan Ragam Keunikannya

Makassar
Asyik Bermain, Tangan Bocah di Makassar Tertancap Besi Pagar

Asyik Bermain, Tangan Bocah di Makassar Tertancap Besi Pagar

Makassar
Siswi SD di Baubau Dicabuli, 10 Pelaku Ditangkap, 10 Lainnya Buron, Semuanya Berstatus Pelajar

Siswi SD di Baubau Dicabuli, 10 Pelaku Ditangkap, 10 Lainnya Buron, Semuanya Berstatus Pelajar

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 24 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 24 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Bangkai Motor Korban Jalan Ambles di Jembatan Monano Ditemukan di Muara Sungai

Bangkai Motor Korban Jalan Ambles di Jembatan Monano Ditemukan di Muara Sungai

Makassar
Depresi Ditinggal Cerai Istri, Pria di Bone Gantung Diri di Dapur Rumahnya

Depresi Ditinggal Cerai Istri, Pria di Bone Gantung Diri di Dapur Rumahnya

Makassar
Dengar Bisikan Makhluk Gaib, Preman Pasar di Parepare Tikam Ibu-ibu

Dengar Bisikan Makhluk Gaib, Preman Pasar di Parepare Tikam Ibu-ibu

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com