Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Kompas.com - 10/05/2024, 11:40 WIB
Suddin Syamsuddin,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PINRANG, KOMPAS.com - PJ Bupati Pinrang, Sulawesi Selatan, Ahmadi Akil menyebut, penyebab utama banjir bandang yang melanda Kecamata Lembang dan Kecamatan Batulappa di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan adalah pembukaan lahan besar-besaran oleh warga desa di dua kecamatan wilayah pegunungan Kabupaten Pinrang itu.

"Dari hasil laporan berbagai pihak, kami menduga penyebab banjir dan longsor akhir-akhir ini di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (karena) adanya pembukaan lahan besar-besaran di sejumlah desa di dua kecamatan itu," ungkap PJ Bupati Pinrang, Sulawesi Selatan, Ahmadi Akil, Jumat (10/05/2024).

Baca juga: Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Hal itu diungkap Ahmadi Akil di rumah duka korban banjir di desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Ahmad Akil mengunjungi rumah duka korban banjir bandang bersama unsur Muspida Kabupaten Pinrang.

"Kita lihat sendiri, sejak kita memasuki dua Kecamatan terdampak banjir dan tanah longsor dalam perjalanan tadi, kita lihat sendiri, lereng-lereng bukit dan pegunungan dipenuhi kebun jagung milik warga. Tak ada lagi pohon yang bisa menyerap air, hal itu membuat banjir bandang dan longor terjadi," kata dia.

Menurut informasi yang didapat dari perangkat daerah, kata Ahmad, dalam lima tahun terakhir memang terjadi pembukaan lahan besar-besaran oleh warga.

Dia melanjutkan, banyak warga menanam jagung karena adanya perusahaan pakan ternak swasta yang memengaruhi warga untuk menanam jagung.

"Dengan adanya bencana itu, kita juga telah meminta warga agar mengurangi membuka lahan perkebunan jagung. Rencanya kita bakal menggalakkan penanaman pisang untuk mengganti lahan jagung warga. Ini karena (pisang) tidak menyebabkan erosi. " Ungkap Ahmadi.

Pemkab kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan juga telah mendistribusikan bantuan terhadap korban banjir berupa perbekalan makanan, tenda dan selimut.

Selain itu, Pemkab memberi santunan duka bagi keluarga korban jiwa yang tewas terseret banjir melalui BPBD Kabupaten Pinrang dan Dinas Soial.

"Selain memberi bantuan, kita juga telah menyalurkan santunan kepada keluarga korban meninggal akibat bencana ini. " Kata kepala BPBD Kabupaten Pinrang, Rommy Manule.

Baca juga: Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Sementara itu sejumlah titik longsor telah dibersihkan, akses jalan penghubung dua kecamatan sudah bisa diakses kembali oleh warga yang terdampak bencana alam.

Bekerjasama dengan berbagai pihak, Pemkab pinrang menurunkan sejumlah alat berat membersihkan material longsor.

"Longsor yang menutup jalan penghubung antar kecamatan kembali sudah bisa diakes. Hanya saja kita mempunyai keterbatasan sarana hingga ada keterlambatan pembersihan material longsor berupa, tanah, batu besar dan pohon yang menutupi jalan poros kecamatan," pungkas Rommy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Calon Jemaah Haji Kloter 11 Asal Maluku Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Satu Calon Jemaah Haji Kloter 11 Asal Maluku Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Makassar
Terlibat Kasus Narkoba dan Penipuan Casis Bintara Polri, 12 Polisi di Sulbar Dipecat

Terlibat Kasus Narkoba dan Penipuan Casis Bintara Polri, 12 Polisi di Sulbar Dipecat

Makassar
Jalan Tertutup Longsor, Ibu Hamil di Luwu Terpaksa Ditandu untuk Melahirkan

Jalan Tertutup Longsor, Ibu Hamil di Luwu Terpaksa Ditandu untuk Melahirkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Mahasiswi di Makassar Dianiaya Mantan Pacar gara-gara Tak Diberi Sandi Ponsel

Mahasiswi di Makassar Dianiaya Mantan Pacar gara-gara Tak Diberi Sandi Ponsel

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Makassar
1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

Makassar
500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

Makassar
Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Makassar
Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Makassar
Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Makassar
Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com