Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Keluarga KPPS yang Meninggal Dunia, Usulkan Perlunya Tenaga Medis di TPS

Kompas.com - 16/02/2024, 07:43 WIB
Reza Rifaldi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepergian Daliyah Salsabila masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga hingga rekannya. 

Wanita berusia 23 tahun itu merupakan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang bertugas di TPS 45, Kelurahan Minasaupa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Dari informasi yang dihimpun, Daliyah meninggal dunia akibat kelelahan dalam menjalankan tugasnya. Ditambah riwayat penyakit maag akut yang dideritanya selama ini. 

Baca juga: Cerita Keluarga Petugas KPPS di Makassar yang Meninggal Dunia...

Meski telah mengikhlaskan kepergian Daliyah, pihak keluarga pun berharap besar agar kasus seperti yang dialami Daliyah dapat menjadi pembelajaran. 

Kerabat Daliyah, Iwan mengungkapkan bahwa seharusnya pihak terkait mampu memberikan edukasi yang mempuni terhadap para petugas KPPS. 

"Harusnya dalam bimbingan teknisnya, diberi tahu bagaimana mereka bisa stay (bertahan), karena bukan waktu singkat itu," jelas pria 44 tahun ini saat ditemui Kompas.com di rumah duka, Kamis (15/2/2024) malam.

Baca juga: Bawaslu: Pelanggaran Netralitas ASN Kedua Terbesar Setelah Etik


Baca juga: Penjelasan Rektorat UGM soal Petisi Bulaksumur dan Absennya Rektor

Perlunya tenaga medis

Suasana rumah duka Daliyah Salsabila, petugas KPPS yang meninggal dunia diduga akibat kelelahan saat sedang bertugas. Di kompleks perumahan Minasaupa Blok L nomor 18, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (15/2/2024) malam.Kompas.com/Reza Rifaldi Suasana rumah duka Daliyah Salsabila, petugas KPPS yang meninggal dunia diduga akibat kelelahan saat sedang bertugas. Di kompleks perumahan Minasaupa Blok L nomor 18, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (15/2/2024) malam.

Iwan juga menyampaikan masukan bahwa semestinya di setiap TPS perlu disiapkan tenaga medis demi mengantisipasi keluhan petugas KPPS maupun warga saat proses pencoblosan hingga perhitungan suara. 

"Harapan saya kan harusnya didampingi tenaga medis pada pelaksanaan karena mengingat mereka (petugas KPPS) kan maraton," kata Iwan. 

"Yang saya liat di beberapa TPS tidak ada itu tenaga kesehatan yang stand by (siaga), alangkah baiknya ada tenaga kesehatan yang stand by," sambungnya. 

Baca juga: Kelelahan dan Kurang Tidur, Dua Pengawas Pemilu di Nunukan Dilarikan Ke Rumah Sakit

Dengan keberadaan tenaga kesehatan itu imbuhnya, dapat mampu menindaklanjuti atau memberikan penanganan awal apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

"Apa pun keluhannya kan bisa cepat penanganannya, tidak boleh abai, sekecil apa pun keluhannya harus cepat ditangani," kata dia.

Iwan menjelaskan, masukan ihwal tenaga medis yang harus disiagakan di setiap TPS itu juga telah disampaikannya langsung ke KPU Kecamatan. 

"Saya sampaikan tadi ke bapak KPU Kecamatan mudah-mudahan ada perbaikan ke depannya mengenai sistemnya supaya tidak ada terulang," tandasnya.

Baca juga: Jatuh Sakit, 14 Anggota KPPS dan PTPS di Dompu Dilarikan ke Rumah Sakit

Sebelumnya diberitakan, dua orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), meninggal dunia. 

Kedua anggota KPPS yang meninggal yakni, William (24) warga Perumahan Makassar Indah dan Daliyah Salsabila (23) warga Kelurahan Minasa Upa, Makassar.

Ketua KPU Makassar, Hambaliie yang ditemui di rumah duka William mengatakan, 2 petugas KPPS meninggal diduga akibat kelelahan. 

"Kedua petugas KPPS ini sebelum meninggal sempat sakit setelah mengantar undangan memilih pada tanggal 13 Februari 2024. Keduanya sempat dirawat di rumah sakit," katanya. 

Baca juga: Kata Wakapolri soal Dugaan Rektor Unika Disuruh Buat Video Testimoni Apresiasi Kinerja Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Cekcok dengan Istri, Pria di Makassar Bakar Rumah Mertuanya

Diduga Cekcok dengan Istri, Pria di Makassar Bakar Rumah Mertuanya

Makassar
Seluruh Korban Longsor di Buntao Toraja Utara Ditemukan, Basarnas Tutup Pencarian

Seluruh Korban Longsor di Buntao Toraja Utara Ditemukan, Basarnas Tutup Pencarian

Makassar
Satu Korban Longsor di Toraja Utara Ditemukan Tewas

Satu Korban Longsor di Toraja Utara Ditemukan Tewas

Makassar
Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’

Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Makassar
Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Video Viral Perempuan Ngamuk Ludahi Petugas Dishub Saat Mobilnya Digembok

Makassar
Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Makassar
Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Makassar
3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

Makassar
Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com