Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Penumpang Mengamuk di Pelabuhan Makassar Diduga Dimintai Pungli Rp 60.000

Kompas.com - 22/09/2023, 17:57 WIB
Darsil Yahya M.,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR,KOMPAS.com - Beredar video seorang penumpang terlihat ingin adu jotos dengan salah satu petugas PT Pelni di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Berdasarkan video yang beredar di sosial media (sosmed), insiden itu terjadi pada Kamis (21/9/2023) malam. 

Diduga keributan dipicu lantaran petugas PT Pelni dianggap melakukan pungutan liar (pungli) terhadap seorang penumpang yang akan berangkat dari Pelabuhan Makassar dengan menggunakan KM Labobar.

"Terjadi keributan di Pelabuhan Makassar, Kamis (21/9/2023) malam. seorang petugas PELNI meminta uang bagasi sebesar 60.000 padahal kami tidak over bagasi jumlah penumpang 9 orang yang berangkat dengan kapal KM LABOBAR, MINTA UANG (PUNGLI)!" tulis caption dalam unggahan video yang beredar.

Baca juga: Warga Sidorejo Datangi Kantor Bupati Sleman, Tuntut Jogoboyo Diberhentikan karena Dituduh Pemalsuan dan Pungli

Dalam video yang beredar, tampak seorang pria yang mengenakan topi diduga penumpang kapal sedang mengamuk akan menyerang petugas PT Pelni.

Namun beberapa orang terlihat menahannya, termasuk seorang perempuan melerai sambil menangis.

"Orang (PT) Pelni ribut-ribut dengan masyarakat," ucap seorang pria yang merekam aksi tersebut.

Klarifikasi Pelni

Menanggapi hal itu, Kepala Cabang Makassar PT Pelni, Muhammad Jabir membenarkan adanya peristiwa keributan tersebut.

"Iya (betul) kejadiannya tadi malam," kata Jabir kepada KOMPAS.com, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: Kasus Dugaan Pungli DAK Disdik Ketapang Naik ke Penyidikan

Jabir mengatakan, orang yang mengamuk dan ingin adu jotos dengan anggotanya merupakan penumpang yang akan berangkat ke Jayapura.

Namun kelebihan bagasi karena barangnya sampai 1 mobil pick up dan bahkan kata Jabir barangnya menghalangi penumpang lain.

"Dia bawa ban motor dua buah dan bawa daging berapa dos. Kata anggota di lapangan bawa daging tidak tahu daging apa, saya belum tahu pasti tapi kalau orang mau ke Papua paling daging babi, tapi saya belum tahu pasti apakah daging babi atau rusa," ucapnya.

Namun Jabir membantah jika anggotanya melakukan pungli seperti dituduhkan yang viral di sosmed.

Jabir mengaku anggotanya hanya membuat tiket bagasi yang harganya Rp 60.000, namun penumpang tersebut hanya bayar Rp 50.000 ribu.

"Jadi kurang Rp 10.000 anggota saya yang bayar sisanya karena sudah masuk di aplikasi. Jadi bukan pungli, tapi bagasinya kelebihan hanya bayar Rp 50.000 padahal kelebihan barang banyak itu kalau di pesawat tidak tahu berapa juta dia (penumpang) bayar," ujarnya.

Jabir juga menyebut, apa yang dilakukan anggotanya sudah sesuai SOP karena bagasi ada aturan dan SK-nya yakni 40 kilogram bebas biaya bagasi dan jika lebih dari 40 kilogram maka akan dikenakan biaya bagasi Rp 15.000 per kilogram.

"Tapi sudah aman, malahan saya mau cari orangnya tapi sudah tidak ada karena keluarganya buat video baru sebar dan bilang pungli, kalau masih ada saya panggil ke polisi, pungli kok kita kasih bagasi malahan dia bayar Rp 50.000 padahal tagihannya Rp 60.000," ungkapnya.

Usai kejadian, ia mengaku telah mengklarifikasi kasus tersebut ke Polres Pelabuhan Makassar.

"Sebenarnya kami tidak menerima kenapa di video dibilang pungli padahal tagihan yang sebenarnya dia kurang bayar uang bagasi, ada buktinya dan sudah dibawa ke Polres klarifikasi," tutupnya.

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Makassar
96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

Makassar
Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Makassar
Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Makassar
4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com