Pikap Berpenumpang Pasutri Terguling dan Terbakar, Istri Tewas Suami Kritis

BONE, KOMPAS.com - Tak mampu menguasai setir saat melaju dengan kecepatan tinggi, sebuah mobil di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan terbalik kemudian terbakar dan menewaskan seorang ibu rumah tangga.

Satu lainnya kritis dan mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis (31/8/2023), pukul 01.00 Wita dini hari di jalur Trans Sulawesi, Desa Gareccing, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone ini menimpa pasangan suami isteri Munawir (40) dan Fatmawati (34), warga Desa Tanatoa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Truk Bawa Puluhan Penumpang Terguling di Tanjakan Kebumen, 5 Tewas, Belasan Luka

Kejadian ini bermula saat korban bersama istrinya mengendarai pikap bernomor polisi DW 8343 AK bergerak dari arah selatan ke utara dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya terbalik dan terbakar.

"Korban diduga tak mampu menguasai setir kendaraan yang melaju kecepatan tinggi dan akhirnya terbalik," kata Iptu Rayendra, Kasi Humas Polres Bone melalui pesan singkat.

Baca juga: Hiace yang Kecelakaan di Tol Malang-Pandaan Bawa Rombongan Wisatawan Asal Kalbar

Akibat dari peristiwa ini, Fatmawati tewas di lokasi kejadian akibat luka bakar di sekujur tubuhnya. Sementara Munawir berhasil dievakuasi keluar dari kendaraan meski akhirnya kritis akibat luka bakar pada dada, tangan, kedua paha hingga kaki dan kini mendapat perawatan intensif di rumah sakit umum daerah (RSUD) Sinjai, Kabupaten Sinjai.

"Suaminya berhasil dievakuasi keluar dari kendaraan dan berhasil selamat sementara istrinya tak mampu diselamatkan sebab kejadiannya dini hari dan api terus berkobar" Iptu Ami Suandi, Kapolsek Tonra, yang dikonfirmasi melalui telepon seluler.

Aparat kepolisian sendiri masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini dan telah mengamankan barang bukti berupa puing mobil pikap korban yang sudah hangus terbakar.

"Petugas lalu lintas terlalu menggelar olah tempat kejadian perkara dan mengamankan barang bukti dan saat dalam tahap penyelidikan" kata Iptu Rayendra.