Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyaris Roboh, Pagar Tembok SD di Makassar Diganjal Bambu oleh Masyarakat Sekitar

Kompas.com - 10/08/2023, 23:03 WIB
Darsil Yahya M.,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR,KOMPAS.com - Beredar video pagar tembok Sekolah Dasar (SD) Inpres Banta-Bantaeng 1 yang terletak di Jalan Mongisidi Baru Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) miring dan nyaris roboh.

Videonya tersebut viral di instagram setelah diunggah oleh akun @info_kejadian_makassar pada Rabu (10/8/2023).

Tampak dalam video, pagar tembok yang nyaris roboh itu harus diganjal dengan beberapa potongan bambu. Sementara seorang siswa yang mengenakan seragam SD terlihat berjalan di dekat tembok tersebut.

Baca juga: Viral Kasat Lantas Polrestabes Makassar Keluar Garis Saat Coba Jalur Baru Praktik SIM C

Kondisi tersebut sangat membahayakan para siswa dan masyarakat yang berkativitas sekitar tembok itu. Sebab tembok yang sudah miring itu bisa roboh jika bambu penyangganya rapuh.

Kepala Sekolah SD Inpres Banta-Bantaeng 1, Baena mengaatakan kondisi tembok tersebut sudah lama miring bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai kepala sekolah pada tahun 2016.

"Saat saya masuk (jadi Kepsek) di sini 2016 (temboknya) memang sudah retak. Penjaga sekolah juga bilang kalau temboknya tidak kuat karena tidak ada tulangnya (besinya)," kata Baena saat ditemui KOMPAS.com di SD Inpres Banta-Banateng 1, Kamis (10/8/2023).

Baena mengungkapkan, tembok itu tampak semakin miring sejak 3 tahun lalu. Karena membahayakan tembok itu akhirnya diganjal dengan bambu.

Dia mengaku yang mengganjal bambu itu bukan dari pihak sekolah melainkan masyarakat yang resah melihat kondisi tersebut.

"Yang mengganjal tembok itu pakai bambu adalah masyarakat sekitar, menggunkan sisa-sisa bambu bekas bangunan rumah depan sekolah. Dia prihatin juga karena membahayakan," ujarnya.

Dia juga telah mengimbau kepada guru-guru atau penjaga di sekolahnya untuk memperhatikan siswanya agar tidak mendekat atau berkativitas di sekitar tembok tersebut.

"Sebenarnya kalau di dalam tidak membahayakan karena ada tanaman yang membatasi. Tapi kalau anak-anak (siswa) kerja bakti saya bilang tidak usah dipungut daunnya di sekitar situ, biar jadi pupuk. Takutnya kalau mereka sentuh membahayakan," ungkapnya.

Baca juga: Terobos Jalan Baru Dicor, Kadispora Lubuklinggau: Mau Diganti, tapi Keburu Viral

Menurutnya, sejak tahun lalu pihak Dinas Pendidikan Makassar sudah berjanji akan melakukan perbaikan. Namun hingga kini belum dikerjakan.

"Saya juga sudah lapor ke Dinas Pendidikan pada saat Musrembang di kelurahan. Tapi sampai saat ini, saya tidak tahu kenapa belum diperbaiki," tuturnya.

Baena juga menuturkan, tidak bisa memperbaiki tembok tersebut karena anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima tidak mencukupi.

"Dana sekolah tidak ada karena di sini sumber dananya, dana BOS. Sementara dalam juknis itu kan tidak boleh membiayai pembangunan," ungkapnya

Baca juga: Viral Empat Mahasiswinya Dapat Makanan Basi di Asrama, UIN Walisongo Semarang Buka Suara

Dia berharap pihak Dinas Pendidikan Makassar segera melakukan perbaikan sebelum ada korban jiwa. Apalagi SD Inpres Banta-Bantaeng adalah salah satu sekolah percontohan yang ramah terhadap anak.

"Saya berharap segera diperbaiki karena sekokah ini ramah anak. Tentu bangunannya juga harus ramah anak. jadi saya minta pemerintah segera perhatikan sekolah dan segera diperbaiki," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bawa 11.111 Dokumen Dukungan ke KPU, Mantan Wawali Tomohon Maju Pilkada Lewat Jalur Perseorangan

Bawa 11.111 Dokumen Dukungan ke KPU, Mantan Wawali Tomohon Maju Pilkada Lewat Jalur Perseorangan

Makassar
Basarnas Manado Evakuasi Turis Inggris yang Cedera Kena Reruntuhan Batu Gunung Soputan

Basarnas Manado Evakuasi Turis Inggris yang Cedera Kena Reruntuhan Batu Gunung Soputan

Makassar
Hamil 2 Bulan, Calon Jemaah Haji asal Makassar Batal Berangkat ke Tanah Suci

Hamil 2 Bulan, Calon Jemaah Haji asal Makassar Batal Berangkat ke Tanah Suci

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Motif Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Mamuju Terungkap, Pelaku Sakit Hati karena Kerap Di-bully

Motif Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Mamuju Terungkap, Pelaku Sakit Hati karena Kerap Di-bully

Makassar
Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Makassar
'Harusnya Bapak yang Berangkat Haji....'

"Harusnya Bapak yang Berangkat Haji...."

Makassar
Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Makassar
Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Makassar
Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Makassar
Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Makassar
Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Makassar
Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com